akhir juni kasus covid-19 diprediksi naik
akhir juni kasus covid-19 diprediksi naik

Harap-harap Cemas, Akhir Juni Kasus COVID-19 Diprediksi Naik

Libur panjang, jumlah pasien COVID-19 bertambah. Hal ini kembali terbukti. Satgas Penanganan COVID-19 mencatat, dua minggu setelah hari Idul Fitri 1442H (13 Mei 2021) angkanya terus naik. Selama 24 jam terakhir – hari Selasa 1 Juni 2021 pukul 12.00 WIB sampai Rabu 2 Juni 2021 pada jam yang sama – ada penambahan 5.246 kasus baru.

Penambahan kasus diketahui dari hasil tes/ pemeriksaan terhadap 64.830 spesimen dalam kurun waktu 24 jam. Penambahan itu membuat kasus aktif COVID-19 saat ini tercatat 100.364 orang. Kasus aktif yakni adalah pasien COVID-19 yang masih terkonfirmasi positif, menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Dengan penambahan ini, jumlah kasus sejak awal pandemi di Indonesia  mencapai 1.831.773 orang. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memprediksi, angkanya akan terus meningkat sampai akhir Juni nanti . “Penambahan kasus merupakan dampak dari meningkatnya mobilitas penduduk selama libur Lebaran,” paparnya.

Situs covid19.go.id. menyebutkan,pasien baru COVID-19 tersebar di 31 provinsi. Lima provinsi mencatat penambahan terbanyak: Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau. Belum diketahui, berapa penambahan kasus di 3 provinsi  --  Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua – karena belum ada laporannya.

Pasien RSDC Wisma Atlit terus bertambah

Di DKI Jaklarta, pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta Pusat, naik pesat dua minggu terakhir. Selasa 18 Mei 2021 hanya ada 900 pasien yang dirawat. Selasa 1 Juni 2021, angkanya melonjak lebih dua kali lipat menjadi 2.148 pasien. Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayor Jenderal dr Tugas Romanto mengatakan, kenaikan pasien Covid-19 berasal dari klaster pemudik yang baru kembali ke Ibu Kota usai libur Lebaran.

RSDC Wisma Atlet berkapasitas 5.994 tempat tidur. Saat ini terisi sekitar 35 persen. Sejak COVID-19 merajalela, RS ini sudah merawat 86.074 pasien. Sebanyak 83.926 sudah meninggalkan RS; yang 82.958 dinyatakan sembuh, 880 pasien dirujuk ke RS lain dan 88 orang meninggal dunia. Baru terisi 35 persen, berarti RSDC Wisma Atlit masih bisa menampung banyak pasien? Tidak seorang pun berharap RS ini penuh pasien. “Rumah sakit ini bisa penuh, kalau masyarakat tidak berupaya mencegah penularan,” ujar Mayjen dr. Tugas Romanto.

Di sejumlah wilayah DKI Jakarta, klaster pascalibur Lebaran Idul Fitri 2021 mulai terbentuk. Seperti pernah diberitakan, di RT 03/RW 03 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, 104 warga terkonfirmasi positif COVID-19. Dan di sebuah RT Jagakarsa, Jakarta Selatan, 13 warga positif COVID-19.

Data Pemprov DKI Jakarta, pada 20 Mei 2021 ada 5 RT berstatus zona merah, dan 14 RT zona oranye. Status zona merah, orange atau zona hijau bersifat sementara. Seperti pernah terjadi, sebuah wilayah dengan status zona hijau bisa berubah orange atau merah, dan sebaliknya. Perubahan zona terkadang dari hal sepele yang tak diduga-duga.

Menurut Ketua RW 03 Cilangkap, Rosiadi, warganya terpapar COVID-19, “Karena mengadakan pertemuan silaturahmi menyambut hari Idul Fitri 1442H dan makan ketupat bersama." Di luar perkiraan, ada seorang warga yang sakit dan meminta pertolongan. Ternyata, yang bersangkutan positif COVID-19. Dari satu orang, virus menyebar kepada warga yang lain. 

Perbandingan tahun 2020 dan 2021

Meski jumlah kasus terus bertambah, kondisi tahun 2021 relatif lebih baik dibanding tahun lalu (2020).  Selasa 1 Juni - Rabu 2 Juni 2021, pasien COVID-19 yang sembuh 6.022 orang. Total pasien yang sembuh 1.680.501 orang, terhitung sejak awal pandemi. Angka ini dibayangi penambahan yang meninggal dunia. Pada periode yang sama, 1-2 Juni 2021, 185 pasien COVID-19 tutup usia, sehingga, angka kematian akibat virus ini di Indonesia 50.908 orang.

Menghadapi kasus yang diprediksi akan naik sampai akhir Juni nanti, pemerintah telah melakukan antisipasi. Menteri Kesehatan Budi Sadikin memastikan, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien COVID-19 masih mencukupi. "Kapasitas tempat tidur 72.000,” Ia memaparkan. “Seluruh rumah sakit dan obat-obatan sudah kami siapkan.” (sur)