H. Abraham Lunggana, atau Haji Lulung serangan jantung berulang, dan kondisinya sempat kritis. Sampai hari ini, Sabtu, 4 Desember 2021, politisi PPP (Partai Persatuan Permbangunan) ini berada di ruang ICVCU (Intensive Cardiovascular Care Unit) Rumah Sakit Harapan Kita (RSHK), Jakarta Barat. Sempat tak sadarkan diri, H. Lulung dipasangi alat bantu napas dan alat pompa jantung. Menurut tim dokter, bila kondisinya sudah stabil, akan dipasangi alat pacu jantung.
Di media sosial (medsos) sempat beredar kabar bahwa H. Lulung “dibuat koma”, setelah mengalami serangan jantung berulang. Pihak RS Harapan Kita menyatakan, pasiennya itu bukan “dibuat koma”, melainkan diberi obat penenang agar dapat tidur dan beristirahat dengan nyaman. “Jadi, yang kami berikan adalah obat penenang supaya beliau merasa lebih nyaman,” papar Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Harapan Kita, Isman Firdaus, Jumat 3 Desember kemarin.
Haji Lulung serangan jantung berulang, dirawat di RS Harapan Kita sejak 24 November 2021. Kondisinya masih belum stabil, dan terus dipantau tim dokter. Kesadarannya dikabarkan turun naik. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Eko Patrio yang datang menjenguk bersama Ketua PAN Zulkifli Hasan, menyatakan H. Lulung mulai siuman dan dapat memberi respons, dengan cara berbisik.
Lewat foto di akun Facebook Zulhas, atau Zulkifli Hasan, H. Lulung tampak terbaring di atas tempat tidur rumah sakit. Tubuhnya tertutup selimut. Di tangannya, ada selang infus yang mengalirkan cairan dan obat-obatan. Hidung dipasangi oksigen dan bagian dada dipasangi kabel-kabel yang terhubung ke alat monitor.
Penyebab Serangan Jantung
Serangan jantung (infark miokardial) terjadi saat darah terhambat atau tidak dapat mengalir menuju jantung. Akibatnya, otot-otot jantung tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Umumnya, serangan jantung menyerang orang dewasa dan lanjut usia (lansia), meski dapat juga terjadi pada mereka dengan usia yang lebih muda. Penyebab dan faktor risiko serangan jantung:
1. Penyakit jantung koroner (PJK)
PJK menjadi penyebab utama serangan jantung. Menurut Mayo Clinic, serangan jantung terjadi saat ada penyumbatan di arteri koroner. Yaitu pembuluh darah utama yang mengelilingi jantung. Awalnya, arteri koroner menyempit, karena ada penumpukan kolesterol (plak). Pembuluh darah menyempit, aliran darah ke jantung terganggu.
Plak yang menumpuk dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Terbentuk penggumpalan darah di area pecahnya plak. Gumpalan darah yang berukuran cukup besar, dapat menyumbat aliran darah menuju pembuluh arteri. Otot-otot jantung tidak dapat menerima oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
2. Coronary artery spasm (CAS)
Tergolong jarang dibanding penyakit jantung koroner, coronary artery spasm (CAS) merupakan kondisi, yang dapat menyebabkan serangan jantung. Dalam CAS, penyempitan pembuluh darah arteri bersifat sementara.
Meski sementara, coronary artery spasm dapat menyebabkan tersumbatnya aliran darah ke jantung. Jika tidak diatasi, dapat menyebabkan nyeri pada dada dan serangan jantung. Nyeri dada dapat terjadi saat seseorang sedang istirahat. CAS dapat terjadi karena penggunaan obat-obatan terlarang, stres, udara dingin yang esktrem, dan merokok.
3.Obat terlarang
Obat-obatan terlarang adalah obat yang dapat mengaktivasi sistem saraf pusat, meningkatkan energi dan rasa senang berlebihan. Penggunaan stimulan secara berlebihan dapat memicu serangan jantung. Obat stimulan cocain, misalnya, menyebabkan tekanan darah naik. Juga membuat pembuluh darah arteri lebih kaku, dan dinding otot jantung lebih tebal.
Kondisi ini dapat memicu serangan jantung, karena dapat membuat pembuluh darah arteri menyempit dan menghalangi aliran darah ke jantung.
4. Hipoksemia
Hipoksemia adalah kondisi yang terjadi, akibat rendahnya kadar oksigen dalam darah. Hal ini bisa karena keracunan karbon monoksida, atau karena paru-paru tidak bisa berfungsi dengan baik. Hipoksemia dapat menyebabkan kerusakan otot jantung, dan memicu serangan jantung.
Haji Lulung serangan jantung, semoga H. Lulung segera diberi kesembuhan, sehingga dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala. (sur)