Hailey Bieber Alami Penggumpalan Darah ke Otak, Faktor Risiko dan Pencegahannya
hailey_bieber_alami_penggumpalan_darah

Hailey Bieber Alami Penggumpalan Darah di Otak, Ini Faktor Risiko dan Pencegahannya

Istri Justin Bieber, Hailey Bieber alami penggumpalan darah di otak. Model bernama asli Hailey Baldwin itu dilarikan ke rumah sakit Palm Spring, USA, Kamis pekan lalu. “Pagi hari itu, saat sedang sarapan bersama suami, saya merasakan gejala seperti stroke, dan segera dilarikan ke rumah sakit," tulis Hailey di Instagramnya hari Minggu, 13 Maret 2022.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mendiagnosis Hailey Bieber alami penggumpalan darah di otak. "Tim dokter menyatakan, saya mengalami penggumpalan darah di otak. Hal itu menyebabkan otak kekurangan oksigen,” papar Hailey.

Beruntung, penggumpalan darah ke otak yang dialaminya ringan saja dan dokter bertindak cepat, sehingga kondisi Hailey cepat membaik. “Tubuh saya mampu melewati itu dan kondisi saya sudah pulih kembali dalam waktu beberapa jam. Ini sungguh pengalaman menakutkan, yang pernah saya alami,” katanya lagi.

HaiIey cepat membaik tampaknya karena kondisinya cukup prima, selain usianya masih muda. Ia bersyukur karena sudah dibolehkan meninggalkan rumah sakit. “Saya sudah kembali ke rumah dan mulai beraktivitas. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada para dokter dan suster yang luar biasa, saat menangani saya. Terima kasih kepada semua orang yang peduli dengan mengirimkan harapan baik, dukungan dan cinta,” papar Hailey.

 

Darah Menggumpal, Fungsi Organ Terganggu

Darah berfungsi mengirimkan bebagai zat dan oksigen yang dibutuhkan tubuh. Darah juga berfungsi mengirimkan hasil metabolisme, dan termasuk dalam system pertahanan tubuh menghadapi virus dan bakteri. Bila darah menggumpal atau membeku, dalam kondisi tidak biasa, dapat memunculkan gangguan kesehatan. Fungsi sejumlah organ tubuh akan terganggu, karena pasokan darah berkurang.

 

Penggumpalan Darah Normal & Tidak Normal

Penggumpalan darah disebut koagulasi. Perubahan darah yang berbentuk cairan menjadi padat, biasa terjadi saat tubuh terluka dan mengeluarkan banyak darah. Darah di seputar bagian tubuh yang terluka secara otomatis akan menggumpal, sehingga kita terhindar dari kehilangan banyak darah dan berisiko kehilangan nyawa. Mekanisme ini bersifat fisiologis dan patologis.

 Penggumpalan darah terjadi, karena trombosit dan protein dalam plasma bekerja sama membentuk gumpalan di daerah yang terluka. Karena menggumpal, darah akan berhenti mengalir. Luar biasanya, secara alami darah akan kembali mencair setelah bagian tubuh yang terluka mendapat penanganan.

Kondisi tertentu dapat memengaruhi kemampuan darah untuk membeku dan menggumpal dengan baik, sehingga terjadi perdarahan dalam waktu lama. Pada kondisi lain, sepertti dialami istri Justin Bieber, terjadi penggumpalan atau pembekuan tidak normal. Bila aliran darah ke otak tersendat, terjadilah stroke. Penggumpalan darah di kaki, disebut deep in thrombosis (DVT), bila tidak ditangani dengan baik dapat menyerang paru-paru (emboli paru).

Faktor risiko penggumpalan darah tidak normal:

1. Perokok

Asap rokok merusak lapisan pembuluh darah, membuat darah cenderung menempel, menebal dan menggumpal. Cara mencegahnya mudah: stop merokok dan jauhi asap rokok.

2. Obesitas

Berat badan berlebih berisiko mengalami penggumpalan darah.

3. Faktor gen (keturunan)

Orang dengan riwayat genetik penggumpalan darah di keluarga, lebih berisiko mengalaminya.

4. Hamil.

Saat hamil, tubuh perempuan rentan mengalami gumpalan darah. Itu terjadi karena janin menekan pembuluh darah di perut dan panggul. Aliran darah dapat terganggu dan menyebabkan darah menggumpal.

5. Kurang gerak (olahraga)

Kurang gerak dalam jangka lama, darah bisa menggumpal. Kita perlu beraktivitas secara fisik (olahraga). Kadang, kita terpaksa kurang leluasa bergerak. Misalnya saat menempuh perjalanan jauh dengan pesawat, sakit parah, karena gaya hidup, dan lain-lain. Kurang gerak membuat kadar oksigen dalam darah rendah dan darah pun mengental, kemudian menggumpal. 

6. Penyakit tertentu

Misalnya kanker (kanker otak, kanker ovarium, kanker pankreas, kanker usus besar, kanker paru, kanker ginjal dan lain-lain). Menderita diabetes atau HIV/ AIDS.

 

Mencegah Penggumpalan Darah

Sebagai langkah pencegahan, faktor risiko sebisa-bisa dihindari kecuali kehamilan tentunya, yang memang sudah direncanakan. Jaga berat badan ideal, jangan sampai obesitas. Bila ada faktor gen, misal ada kerabat yang pernah mengalami gangguan pembekuan darah, perlu cek rutin ke dokter.

Setelah duduk sekian lama, luruskan kaki, lakukan gerakan ringan dan bila mungkin langkahkan kaki untuk beberapa menit. Hal ini dapat membantu mencegah perlambatan aliran darah hingga terhindar dari penggumpalan darah. (sur)

___________________________________________

Foto: Instagram Hailey Bieber (@haileybieber)