Air penting untuk melindungi ginjal dari kerusakan. Pada orang dengan penyakit ginjal, asupan air harus dikurangi untuk menghindari efek yang tidak diinginkan.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi ginjal diperlukan untuk menjaga kesehatan ginjal. Air, misalnya, berperan penting bagi kesehatan ginjal. Selain karena air dapat membantu membuang zat-zat racun dalam ginjal, air juga mengandung beberapa mineral, seperti natrium, kalium dan fosfor, yang juga penting bagi kesehatan ginjal.
Perjalanan air dalam tubuh terdiri atas 3 proses; diserap, disalurkan dan diperbaharui. Saat air masuk ke dalam saluran pencernaan, air akan melalui pembuluh darah kapiler dan darah. kemudian, air akan masuk ke dalam sel-sel darah.
Air menjangkau sel dalam waktu 5 menit, setelah masuk ke dalam tubuh. Setelah itu, air akan mengalir dan tersebar di dalam tubuh. Saat air masuk ke dalam plasma darah, air akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Dr. dr. Parlindungan Siregar Sp.PD, spesialis ginjal, dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan,”Air berperan sebagai media eliminasi sisa metabolisme, sedangkan ginjal adalah organ yang berfungsi menyaring darah dan mengeluarkan sisa metabolisme ini.”
Jika kekurangan air, maka ginjal akan bekerja lebih berat. Inilah salah satu penyebab terjadinya gangguan ginjal pada orang yang kekurangan air.
Baca juga : 10 Langkah Mencegah Batu Ginjal
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang minum air lebih dari 3,2 liter per hari memiliki risiko mengalami penyakit ginjal kronis yang lebih rendah. Peningkatan asupan air hingga 3,3 liter per hari dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis 30-50%, dibandingkan dengan asupan air 1,7 liter perhari. Sebab, air yang masuk ke dalam tubuh dapat melindungi ginjal dari risiko kerusakan.
Minum air putih yang cukup telah terbukti mampu mencegah penyakit, seperti batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Dengan minum setidaknya 2 liter per hari, jumlah urin yang dikeluarkan akan bertambah banyak.
Sehingga mengurangi konsentrasi garam dan mineral dalam tubuh. Selain itu, jumlah air yang dikonsumsi harus lebih banyak, saat cuaca panas atau saat melakukan aktifitas fisik yang banyak mengeluarkan keringat.
Namun demikian, pada orang yang sudah mengalami gangguan ginjal, konsumsi air harus dibatasi. Pada pasien dengan gangguan ginjal (akut maupun kronik), batasan asupan cairan dapat disesuaikan dengan menghitung jumlah urin 24 jam sebelumnya ditambah dengan 500 cc air. Pembatasan ini dilakukan guna mencegah terjadinya edema (penimbunan cairan) paru.
Penyesuaian tidak perlu dilakukan pada pasien dengan hipertensi tanpa gangguan ginjal. Tapi, pada pasien hipertensi dengan gangguan ginjal, asupan air harus dibatasi. Karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tetapi untuk pasien dengan penyakit batu ginjal, disarankan untuk minum sejumlah 2.000 hingga 3.000 cc per hari untuk menghasilkan urin 2.000 cc/hari.
Dalam keadaan sehat, dengan fungsi ginjal normal, asupan air harus seimbang dengan keluarannya. Ini untuk melindungi ginjal dari kerusakan. (vit)
Baca juga : Deteksi Penyakit Dari Warna Urin