Di tengah kehebohan mengenai corona, jangan lupa bawa demam berdarah mulai mengancam. Berdasarkan pantauan Kementrian Kesehatan, sudah ada 17.820 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sejak Januari hingga 11 Maret 2020. Ini jauh lebih banyak ketimbang corona COVID-19 (34 kasus).
Berdasarkan pola tahunan, memang demam berdarah mulai mengancam di musim hujan. Januari hingga Maret adalah bulan-bulan di mana kasus DBD paling tinggi. “Apalagi di akhir musim hujan, ketika hujan sudah on-off. Ini membuat air tergenang tidak mengalir, terperangkap, dan jadi sumber sarang nyamuk,” tutur Dr. dr. Leonard Nainggolan Sp.PD-KPTI, Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi dari Perhimpunan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi Indonesia (PETRI).
“DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh oleh virus dengue,” terang Dr. dr. Nainggolan. Virus dengue masuk ke genus flavivirus, bersama dengan virus Zika dan virus demam kuning (yellow fever). Vektor tular ketiganya pun sama: nyamuk Aedes aegypti.
Demam berdarah mulai mengancam, jangan lengah mengenali gejalanya
Angka kematian akibat DBD di Indonesia sudah jauh menurun dibandingkan 1 – 2 dekade lalu. Namun tetap tak bisa disepelekan, karena masih saja terjadi kematian. Menurut pantauan Kemenkes, kematian akibat DBD sejauh ini sudah mencapai 104 orang. Kematian tertinggi ada di provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur), khususnya kabupaten Sikka.
Jangan lengah mengenali gejala demam berdarah, agar penyakit bisa dipantau sejak dini sehingga tidak terjadi kefatalan. Gejala utama DBD yakni demam mendadak tinggi, disertai dua atau lebih gejala berikut:
Sakit kepala
Nyeri di belakang mata
Pegal
Nyeri tulang
Ruam merah di kulit
Perdarahan
Penurunan sel darah putih atau leukopenia (<5.000 sel/mm3)
Trombositopenia atau trombosit rendah (<150.000 sel/mm3)
Peningkatan hematokrit (5-10%)
Demam pada DBD sangat khas, dengan siklus yang menyerupai pelana kuda. Yakni demam tinggi (> 40o) pada 3 hari pertama. Hari keempat demam turun. Ini adalah fase kritis. Bisa terjadi perdarahan, syok, hingga kegagalan organ, yang bisa berujung pada kematian. Hari kelima demam kembali naik sedikit, lalu sembuh di hari keenam.
Kecurigaan terhadap DBD bisa diperkuat dengan pemeriksaan darah untuk virus dengue. Tingkatkan kewaspadaan bila ada yang kena DBD di lingkungan sekitar. (nid)