vitamin d cegah kanker di masa pandemi covid-19

Cegah Kanker di Masa Pandemi : Cukup Vitamin D Lindungi dari Kanker Tertentu

Salah satu saran yang didegungkan oleh para ilmuwan di masa pandemi COVID-19 ini adalah berjemur sinar matahari pagi / sore. Sinar matahari adalah sumber vitamin D yang paling baik. Kecukupan kadar vitamin D diketahui akan meningkatkan sistem imun tubuh, yang sangat penting saat ini. Manfaat lainnya adalah vitamin D terbukti melindungi dari kanker tertentu.  

Dalam riset yang dipublikasikan di The British Medical Journal (Maret 2018) dijelaskan memiliki kadar vitamin D yang rendah di dalam darah berhubungan dengan beberapa jenis kanker. Tetapi riset tersebut juga menyatakan konsumsi ekstra vitamin D pada mereka dengan kadar vitamin D normal tidak memberi efek perlindungan tambahan.

Vitamin D diproduksi oleh kulit dari paparan sinar matahari, dan bisa dipenuhi dari asupan makanan – terutama makanan fortifikasi seperti sereal, susu - dan suplemen.

Peneliti menganalisa data dari studi Japan Public Health Center yang melibatkan 33.736 partisipan berusia antara 40 – 69 tahun. Mereka memberikan sampel darah dan kemudian dibagi menjadi empat kelompok; dari kadar vitamin D terendah dalam darah sampai yang tertinggi.

Selama waktu monitoring (rata-rata 16 tahun), tercatat 3.301 kasus kanker baru yang dialami partisipan.

Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor risiko kanker yang terkait seperti usia, berat badan, aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol dan pola makan, peneliti menemukan bila partisipan – baik pria atau wanita - dengan kadar vitamin D tinggi memiliki pengurangan risiko kanker hingga 20%.

Semakin tinggi kadar vitamin D tampaknya menawatkan manfaat paling tinggi pada penurunan risiko kanker lever, terutama untuk pria. Peneliti tidak menemukan hubungan antara vitamin D dan kanker paru atau prostat.

Belum diketahui jelas bagaimana vitamin D bisa menurunkan risiko kanker, tetapi beberapa faktor tertentu yang bisa menjelaskan hubungannya. Misalnya, penelitian sebelumnya telah menjelaskan bila vitamin D memiliki efek anti-inflamasi dan dapat mengganggu jalur sel kanker. Juga, orang yang cenderung melakukan gaya hidup sehat dengan lebih sering berjemur sinar matahari pagi/sore mendapatkan manfaat lebih banyak dari vitamin D.

Peneliti juga mencatat, bahwa meningkatkan vitamin D dalam darah di atas 20 ng/ mL (nanogram per milliliter), yang merupakan jumlah yang dianggap memadai untuk tulang kuat dan menunjang kesehatan secara umum, mungkin tidak memberikan manfaat lebih lanjut pada pengurangan risiko kanker. (jie)

Baca juga : Ini Kenapa Kita Dianjurkan Berjemur: Cukup Vitamin D Mencegah Komplikasi Serius Akibat COVID-19