Cepat lelah, kurang konsentrasi, kram otot? “Obat”nya sepele: segeralah minum air putih. Kurang minum berhubungan dengan berkurangnya produktivitas dan risiko kecelakaan kerja.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, 70% dari total pekerja di Indonesia (125,3 juta) yang bekerja di sektor informal dan usaha kecil, kurang memiliki pengetahuan akan bahaya dehidrasi (tubuh kekurangan cairan).
Dehidrasi ringan sampai sedang bisa terjadi pada pekerja yang tidak terpapar panas secara langsung. “Survei pekerja di pabrik sepatu (tidak terpapar panas) mengalami dehidrasi sedang - berat sebanyak 30%. Pekerja di pabrik gerabah (terpapar panas ) hanya 26%,” papar dr. Nusye Edithe Zamsiar, MS, SpOK., dari Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI).
Jangan salah. Dehidrasi juga mengancam pekerja kantoran di ruangan ber-AC. Dr. Nusye menjelaskan, “Forum Komunikasi Dokter Perusahaan mendapati, banyak pekerja memiliki kristal di urin walau belum terjadi batu ginjal. Itu karena mereka umumnya kurang minum.”
Di lingkungan kerja, ditambahkan oleh dr. Maya Setyawati, MKK, SpOK, salah satu penulis buku ‘Pedoman Kebutuhan Caira Bagi Pekerja Agar Tetap Sehat dan Produktif’, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hidrasi pekerja. Antara lain peningkatan suhu lingkungan kerja dan pakaian yang tidak menyerap keringat. Juga jenis aktivitas. Mereka yang beraktivitas sedang – berat, otomatis perlu lebih banyak minumn dibanding yang aktivitasnya ringan.
Faktor stres ikut berpengaruh. Stres pekerjaan mempengaruhi pengeluaran cairan tubuh, lewat keringat atau penguapan dari kulit. Orang dalam kondisi stres berpotensi mengalami dehidrasi lebih besar.
Para pekerja di ruangan yang berpendingin, kerap tidak merasa haus sehingga lupa minum. Atau, kadang malas minum karena harus sering ke toilet. Padahal, berada di ruangan bersuhu rendah pun penguapan cairan lewat kulit tetap terjadi.
Berapa banyak sebenarnya kebutuhan air minum bagi pekerja? Menurut dr. Maya, pada lingkungan panas atau jenis pekerjaan yang berat, perlu minum > 2,8 liter/hari. Sedangkan untuk jenis pekerjaan ringan atau pekerjaan dalam ruangan dengan suhu tidak panas, minum minimal 1,9 liter/hari.
“Aktivitas ringan di lingkungan bersuhu tinggi, pengeluaran cairan tubuh bisa 3,5 L. Aktivitas tinggi pengeluarannya lebih banyak. Untuk mudahnya, setiap jam minum sekitar 250cc atau segelas air. Jangan tunggu sampai haus,” kata dr. Maya.
Pilih air minum yang baik, yaitu air dingin (suhu 10-15°C) dan memenuhi syarat kesehatan. “Pilih air putih. Hindari minuman bersoda, kafein, kadar gula tinggi atau alkohol, karena justru akan mempermudah mengalami dehidrasi," ujarnya. (jie)
Baca juga : Penelitian mengatakan : Banyak Minum Air Putih bisa Cegah Obesitas Anak