Apa jadinya bila kita tanpa sengaja memakan larva cacing Anisakis sp dari ikan segar yang kita beli di pasar? Ternyata, ini adalah jalan buntu baginya. Larva cacing ini tidak bisa bertahan hidup dalam usus manusia, sehinga kita tidak jadi cacingan akibat infeksi Anisakis sp. Berbeda dengan mamalia laut, di mana larva cacing ini kemudian akan menjadi cacing dewasa dan berkembang biak. Seperti di lambung lumba-lumba yang penuh berisi Anisakis sp, yang dipamerkan di Museum Parasit Meguro, Jepang.
Secara fungsional, usus manusia memang sangat mirip dengan usus mamalia laut, sehingga kita juga bisa terinfeksi. Begitu memasuki saluran pencernaan kita, larva Anisakis sp akan penetrasi ke mukosa lambung dan usus. Namun ketika mencoba menembus dinding usus kita, ia tidak berhasil. Yang ada, cacing tersebut malah terjebak dan akhirnya mati.
Bagaimanapun, ini tetap bisa menimbulkan keluhan. Kehadiran larva Anisakis sp di usus akan memicu respon imun. Sel-sel imun kita akan mengelilingi larva tersebut, dan membentuk struktur seperti bola, yang bisa memblokir sistem pencernaan kita; muncullah keluhan anisakiasis. “Dengan gejala sakit perut, demam, nausea (mual), muntah, dan alergi, dari yang ringan sampai yang berat,” papar Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Guru Besar Bidang Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), kepada OTC Digest.
Baca juga: Beginilah Penampakan Anisakis, Cacing dalam Makarel
Beberapa literatur menyebutkan, sakit perut yang ditimbulkan anisakiasis bisa berat, menyerupai kolik. Dijelaskan oleh M. Teresa Audicana dan Malcolm W. Kennedy dalam studinya (Clinical Microbiology Review, 2008), biasanya terjadi infeksi akut dan sementara dalam beberapa jam setelah kita menelan larva hidup Anisakis sp, dengan gejala yang telah disebutkan. Infeksi Anisakis sp pertama kali dijelaskan pada 1960-an, berhubungan dengan konsumsi ikan mentah atau setengah matang.
Berdasarkan studi, reaksi yang terjadi pada saluran cerna akibat infeksi akut larva Anisakis sp merupakan kombinasi dari invasi larva pada jaringan tubuh kita, serta interaksi yang kompleks antara sistem imun kita dan zat-zat yang dilepaskan oleh parasit tersebut, atau yang terkandung di dalamnya. Ditengarai, keluhan akibat anisakiasis bisa berlangsung hingga 14 hari. Setelah 14 hari, larva Anisakis sp mati, tapi luka pada usus mungkin masih tersisa.
Baca juga: Ikan yang Mengandung Cacing bisa Dimakan, Asalkan...
Dampaknya dinilai lebih ringan bila larva cacing yang tak sengaja termakan sudah mati. “Dari hasil penelitian tidak menyebabkan alergi. Kecuali pada individu tertentu yang memang sudah alergi terhadap produk ikan atau protein asing dari cacing tersebut,” papar Prof. Ahmad Sulaeman.
Kita tak perlu khawatir akan terjangkit cacingan akibat Anisakis sp. Namun tentu, tetap harus memasak ikan—kalengan maupun ikan segar— hingga benar-benar matang. Untuk ikan segar, isi perutnya harus dibuang lalu ikan dicuci bersih, sebelum diolah. (nid)