Beragam Pilihan Peremajaan Kulit untuk Menghambat Penuaan, Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan?
peremajaan_kulit

Beragam Pilihan Peremajaan Kulit untuk Menghambat Penuaan, Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan?

Kulit tampak kusam, kendur, dan kosmetik sulit menempel. Ini adalah tanda bahwa kulit mulai mengalami penuaan. Menurut dr. Melyati Hermawan, Sp.KK dari Bamed, inovasi peremajaan kulit bisa mencegah dan menghambat penuaan. “Memang tidak 100%, tapi proses penuaan kulit bisa kita perlambat, sehingga kulit tetap glowing,” ujarnya.

Peremajaan kulit makin digandrungi beberapa tahun belakangan ini. Pada dasarnya, ini adalah prosedur untuk mencegah, menghambat, atau memperbaiki kulit yang mulai berubah akibat usia, dan mengembalikan kondisi kulit menjadi lebih muda.

Bagaimana kalau kulit sudah telanjur keriput? “Kondisi kulit bisa kita bantu kembalikan hingga beberapa tahun sebelumnya,” jelas dr. Mely, dalam diskusi media menandai ulang tahun Bamed ke-12, bertajuk “Dua Belas Tahun Inovasi Tanpa Henti”, beberapa waktu lalu.

Secara alami, kulit akan mengalami penuaan seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa hal bisa membuat penuaan terjadi lebih cepat. Misalnya stres, sering terpapar sinar matahari, pola makan yng kurang baik, dan lain-lain.

Peremajaan kulit boleh dilakukan sedini mungkin. “Begitu kita sadar dengan kondisi kulit, dan merasa tidak nyaman, treatment sudah boleh dilakukan,” terang dr. Mely. Tentunya dengan mempertimbangkan kondisi finansial, dan sudah memiliki penghasilan sendiri, sehingga bisa memiliki perawatan yang sesuai.

Peremajaan Kulit – Non Agresif dan Agresif

Perawatan dimulai dengan konsultasi. Ini sangatlah penting. Di sinilah dokter kulit akan menilai kondisi kulit kita, lalu merekomendasikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran kita.

Adapun peremajaan kulit dibagi menjadi dua garis besar: non agresif dan agresif.

1. Non agresif

“Awalnya, perawatan dimulai dengan terapi non agresif dulu,” ujar dr. Mely. Terapi non agresif misalnya krim perawatan resep dokter, peeling kimiawi, hingga laser rejuvenation non ablatif (QsNdyag, pro yellow, HIFU).

Peeling kimiawi dan laser rejuvenation non ablatif cukup sederhana, dan relative cepat. “Bisa dilakukan saat istirahat makan siang, lalu balik lagi ke kantor. Orang lain pun tidak akan sadar kita habis melakukan perawatan, karena tindakannya tidak agresif,” imbuhnya.

2. Agresif

Bila kurang puas dengan hasil perawatan non agresif, maka bisa pilih perawatan yang agresif. Namun perlu diingat, downtown time atau waktu perbaikan kulit dari perawatan jenis ini lebih lama. “Persiapkan waktu agar kondisi kulit pasca perawatan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari,” ucap dr. Melly.

Terapi agresif misalnya tanam benang, laser rejuvenation ablatif (fractional CO2, pico laser), hingga face lift.

Macam-Macam Laser

Ada berbagai macam laser yang tersedia untuk peremajaan kulit, baik yang non ablatif maupun ablatif. Berikut ini penjelasannya.

1. Pro yellow laser

Ini adalah salah satu pilihan laser terbaru, dan kini jadi favorit di banyak klinik kulit, termasuk di Bamed. Laser jenis ini bisa digunakan untuk mengatasi bermacam masalah kulit, misalnya jerawat, bekas jerawat, kulit kusam, flek hitam (melasma), dan kelainan pada tanda lahir.

2. HIFU

HIFU (High-Intensity Focused Ultrasound) efektif untuk mengencangkan kulit wajah, sebagai alternatif face lift. HIFU bekerja dengan mengombinasikan energi ultasound dan panas. Kombinasi energi ini memungkinkan panas dari alat mamu menembus permukann kulit hingga ke lapisan yang lebih dalam. di sana, energy ultrasound akan merangsang pembentukan kolagen, sehingga kulit pun menjadi lebih kencang.

Berdasarkan pengalaman dr. Mely, “Dalam sekali pengerjaan saja, tiga bulan kemudian smile line (garis senyum) berkurang, dan kulit jauh lebih kencang.”

3. Fractional CO2

Laser jenis ini cocok bagi mereka yang berjerawat saat remaja dulu, sehingga banyak scar atau luka parut bekas jerawat. “Makin bertambah usia, scar pasti makin dalam,” jelas dr. Mely. Terapi laser ablatif dengan fractional CO2 dinilai efektif mengatasi permasalahan tersebut.

Bersifat ablatif, terapi ini bekerja dengan “melukai” kulit. tujuannya, merangsang produksi kolagen, sehingga kulit yang bopeng akan naik. “Tapi tidak semuanya dilukai. Sel-sel kulit yang sehat tidak dirusak, sebagai reservoir,” ujar dr. Mely. Kulit juga jadi lebih kencang dan halus dengan terapi ini. “Tapi downtown time lebih lama; kulit akan tampak kemerahan hingga sekitar tujuh hari,” tambahnya.

4. Pico laser

Ini merupakan teknologi terbaru, yang lebih mutakhir. Dengan teknologi ini, energy laser tiubah menjadi tekanan lembut, yang akan merangsang produksi kolagen dan elastin. “Alat mampu menembakkan laser dengan sangat cepat sehingga kerusakan pada jaringan minimal. Kita juga bisa mencapai target tanpa merusak jaringan lainnya,” tutur dr. Mely.

Peremajaan kulit dengan Pico laser bisa digunakan untuk mengurangi flek, mengecilkan pori-pori, hingga menghilangkan tato. Pengalaman dr. Melly, “Tiga bulan setelah lima kali perawatan, flek pipi jauh berkurang, dan pori-pori mengecil.” (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Image by ArthurHidden on Freepik