Ilmuwan menyatakan dengan memakai satu masker yang tepat bisa mengurangi risiko infeksi virus corona hingga 70%. Tetapi saat ini semakin banyak terlihat orang-orang yang mengenakan masker rangkap, dengan harapan memberikan perlindungan tambahan.
Ide ‘mengenakan masker rangkap akan memberikan perlindungan ganda’ tampaknya adalah sesuatu yang masuk akal. Tetapi hingga saat ini masih sangat sedikit data ilmiah yang mendukung manfaat atau kekurangan memakai masker rangkap.
Setidaknya ada satu riset kecil yang membahas langsung manfaat mengenakan masker rangkap, tetapi belum ditinjau oleh sejawat (yang berarti hasilnya belum boleh digunakan sebagai panduan).
Dalam studi tersebut peneliti menemukan bila memakai masker rangkap dua mungkin terbukti lebih baik, ketika masker lain yang berfungsi baik tidak tersedia.
Scott Segal, MD, profesor dan kepala bagian anesthesiology di Wake Forest Baptist Health, North Carolina, AS, yang tidak terlibat dalam riset tersebut mengatakan, memakai dua masker sekaligus bisa menjadi ide yang masuk akal bila kemampuan masker menyaring partikel dan droplet tidak terlalu kuat.
Dr. Segal merupakan salah satu ilmuwan yang melakukan tes pada berbagai bahan masker, untuk mengetahui bagaimana efektivitas perlindungan material tersebut terhadap droplet dan virus.
Sebagian besar studi, termasuk yang dilakukan oleh dr. Segal, menemukan bila masker dengan beberapa lapisan menyaring partikel virus lebih baik, dibanding hanya satu lapis. Dan, dua lapis kain berkualitas tinggi dengan tenunan yang rapat bekerja paling baik.
“Pada masker dengan bahan kualitas rendah, lebih banyak lapisan akan bekerja lebih baik,” kata dr. Segal, melansir Heatlh.com.
Mengenakan masker rangkap bekerja dengan prinsip yang sama – dan menggabungkan dua masker bahan berkualitas buruk mungkin bekerja lebih baik daripada satu masker berkualitas buruk. Selain itu, memakai masker bedah atau masker lain yang relatif longgar dengan masker yang lebih rapat dapat membuat ‘sandwich’ yang lebih baik, saran dr. Segal.
Ahli penyakit menular di Johns Hopkins University, dr. Amesh Adalja, setuju bila efektivitas mengenakan masker rangkap tergantung dari material maskernya.
“Kapan Anda perlu mengenakan masker rangkap tergantung dari kualitas maskernya,” imbuh dr. Adalja.
Menambahkan filer di dalam masker
Salah satu tren yang berkembang di masyarakat adalah menambahkan material filter – seperti kertas penyaring kopi, filter AC atau tisu – ke dalam lapisan masker.
Seperti halnya memakai dua masker sekaligus, menambahkan bahan penyaring bisa memberi perlindungan ganda, bila masker terbuat dari bahan yang buruk atau tidak bisa menutup sempurna.
“Ada bukti bila menambahkan kertas penyaring kopi juga bisa memfilter droplet,” terang Leonard Krilov, MD, kepala bagian penyakit menular anak di NYU Langone Hospital – Long Island, AS.
Tetapi ia juga menjelaskan, menambahkan material penyaring bisa membuat masker tidak nyaman dipakai dan sulit bernapas – yang akhirnya menyebabkan pemakai melepas masker atau tidak memasangnya dengan benar.
Kesimpulan dengan masker rangkap
Masalahnya terletak pada kualitas vs. kuantitas: jika masker yang pas dan efektif tidak tersedia, maka mengenakan masker rangkap berkualitas rendah secara bersamaan dapat meningkatkan perlindungan.
Namun, jika memakai dua masker membuat Anda sulit bernapas, buang salah satunya. “Tidak ada satupun masker yang berfungsi jika Anda tidak nyaman memakainya, dan memakai masker ganda hingga Anda kesulitan bernapas dapat membuat Anda melepas masker, menonaktifkan efek filtrasi," tegas dr. Segal.
Masker rangkap atau menambah bahan penyaring memang menjadi tren terbaru, tetapi Anda tidak harus selalu mengikutinya karena melihat orang lain melakukannya. “Konsensusnya adalah masker yang tepat ialah masker bedah atau masker kain yang memiliki dua lapisan,” imbuh dr. Krilov. (jie)