Artis, presenter dan pengusaha ayam geprek Ruben Onsu harus bolak balik ke rumah sakit untuk mendapat transfusi darah. Dari hasil pemindaian magnetic resonance imaging (MRI), tampak ada bintik hitam di otak; disebut lesi otak. Ia menyatakan hal ini pada acara reality show, beberapa waktu lalu.
Kondisi yang dialami suami penyanyi Sarwendah ini, membuatnya secara berkala perlu mendapat transfusi darah. Ruben Onsu diduga kuat menderita lesi otak, yaitu kondisi abnormal yang dapat dilihat melalui pencitraan otak, menggunakan MRI atau computerized tomography (CT).
Ruben Onsu menduga, penyakit yang dialaminya karena ia sering kelelahan dan sering terlambat makan. Ruben terus terang juga terbebani pikirannya, karena isterinya Sarwendah juga sakit. Sama-sama sakit di bagian kepala. Bedanya, Sarwendah menderita penyakit kista arachnoid. Kista ini berupa kantung berisi cairan, terletak di kepala sang isteri. Tepatnya di batang otak. Ruben Onsu sudah berobat ke Singapura. Sarwendah dikabarkan akan menjalani perawatan dan tindakan operasi di sebuah rumah sakit di Singapura.
Gejala lesi otak
Lesi otak terjadi karena cedera atau penyakit yang menyerang otak. Ada berbagai macam jenis lesi otak; lesi kecil sampai besar, ada yang ringan ada yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Selain di otak, lesi bisa terjadi di bagian tubuh yang lain. Siku tangan yang terbentur bisa mengakibatkan kulit meradang, memar, yang secara medis disebut lesi.
Jenis lesi otak
Abses otak
Yang dimaksud adalah infeksi yang mengandung nanah dan jaringan meradang. Jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan kematian. Infeksi biasanya berasal dari bagian tubuh yang dekat dengan otak. Bisa telinga, sinus atau gigi. Kondisi ini juga bisa kardena cedera atau tindakan bedah tengkorak.
Arteriovenous Malformation (AVM)
Lesi otak bawaan, sudah ada sejak bayi lahir. Terjadi karena pembuluh darah arteri dan vena tidak normal.
Pembuluh darah arteri membawa darah dengan kandungan oksigen dari jantung ke otak. Pembuluh darah vena membawa darah yang kurang oksigen kembali ke jantung dan paru-paru.
AVM membuat proses ini terganggu, dan sirkulasi oksigen ikut terganggu. Bisa menyebabkan pembuluh darah rentan pecah dan bocor. Penyebab kondisi ini belum diketahui pasti. Gejala awal biasanya perdarahan, kejang, sakit kepala, mual, muntah sampai hilang kesadaran.
Stroke Iskemik
Lesi otak terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, karena ada sumbatan di pembuluh darah. Sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, menyebabkan kerusakan dan kematian sel.
Cerebral Palsy
Gangguan yang mempengaruhi kemampuan bergerak, kemampuan berkomunikasi dan keterampilan anak. Kabar baiknya, anak-anak dengan cerebral palsy fungsi intelektualnya tidak terganggu.
Multiple Sclerosis (MS)
Lesi otak yang terjadi, ketika sistem imun tubuh menyerang dan merusak lapisan saraf (myelin) di otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini menghambat impuls pesan yang dikirim dan diterima otak dan seluruh tubuh.
Tumor & kanker
Ada tumor otak yang jinak, ada yang ganas (kanker). Kanker otak bisa muncul di otak atau karena penyebaran dari organ tubuh lain (metastasis).
Pengobatan lesi otak
Pengobatan tergantung pada jenis, lokasi, dan penyebab lesi otak. Penting dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Jika lesi otak tidak menyebabkan gejala yang mengganggu dan tidak tumbuh, pasien dianjurkan rutin melakukan pemeriksaan. Obat-obatan oral dapat membantu, bila lesi otak ringan.
Kalau timbul gejala yang mengganggu, misalnya karena ukuran lesi membesar, bisa dilakukan tindakan operasi pengangkatan lesi. Bisa dilakukan kemoterapi dan radioterapi bila lesi berupa kanker ganas. (sur)