Normalnya rasa lelah akan hilang setelah tubuh dan pikiran diistirahatkan. Namun, ada kalanya lelah tanpa sebab pasti. Bila Anda merasakan kondisi seperti ini, dan terjadi berlarut-larut, mungkin disebabkan masalah kesehatan tertentu.
Kadang kita merasa sudah cukup tidur dan makan kenyang. Tapi rasanya tenaga bak ban kempes yang tidak bisa diajak lari kencang. Akitvitas berjalan sangat lambat, energi seolah tak cukup untuk memenuhi semua aktivitas yang harus dilakukan. Menurut ahli tanda-tanda tersebut mungkin karena :
Anemia
Tugas utama sel darah merah (hemoglobin) adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke semua bagian tubuh lainnya. “Menjadi masalah kalau tubuh kekurangan sel darah merah. Atau, sel darah merah tidak mampu mengangkut oksigen dalam jumlah yang cukup,” papar dr. Pustika Amalia, Sp.A(K)., dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Kondisi ini disebut anemia. Saat organ lain tidak mendapat cukup asupan oksigen, timbul kelelahan. Penyebab terbanyak anemia adalah defisiensi zat besi (Fe). Mineral ini disuplai lewat konsumsi daging merah, ikan, unggas atau hati. Juga dari sumber nabati, seperti bayam, kangkung dan daun singkong.
Hindari konsumsi kopi atau teh sesudah makan, karena menghambat penyerapan Fe. Sebaliknya, perbanyak makanan sumber vitamin C yang membantu penyerapan Fe dalam tubuh.
Gangguan produksi hormon tiroid
Hormon tiroid berfungsi menstimulasi metabolisme sel-sel tubuh. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar tiroid yang terletak di leher depan – berbentuk seperti kupu-kupu. Masalah pada kelenjar tiroid akan mengganggu produksi thyroxine dan hormon lainnya.
Baik hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) atau hipertiroid (hormon tiroid berlebih) dapat membuat tubuh menjadi gampang lelah.
Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gangguan hormon tiroid, biasanya dilakukan tes darah dengan mengetahui jumlah hormon T3 (triiodothyronine), T4 (thyroxine) dan TSH (Thyroid Stimulating Hormone).
Sleep apnea
Jika tubuh tidak mendapatkan tidur yang cukup, dapat dipastikan akan mengalami kelelahan. Kecukupan tidur tidak hanya dari durasi, tapi juga lewat kualitas tidur itu sendiri.
Sleep apnea (berhenti napas saat tidur) memperburuk, baik durasi maupun kualitas tidur penderita. Orang dengan sleep apnea ditandai dengan gejala mendengkur sangat keras dan berhenti sesaat, akibat adanya gangguan pada saluran napas.
“Penderita sleep apnea sering terbangun saat tidur dan merasa seperti tercekik, karena berhentinya napas,” urai dr. Rimawati Tedjasukmana, Sp.S., dari RS Medistra, Jakarta.
Penderita tidak akan menyadari bahwa dia mengalami gangguan ketika tidur. Kondisi ini biasanya diketahui jika ada pasangan, teman, maupun keluarga yang menyadarinya. Gangguan ini akan membuat tubuh merasa lelah pada siang harinya.
Segera konsultasikan dengan dokter jika keluarga atau pasangan merasakan gejala sleep apnea yang Anda alami. (puj – jie)
Baca juga :