3 Herbal Pencegah Serangan Jantung | OTC Digest

3 Herbal Pencegah Serangan Jantung

Banyak herbal yang berkhasiat memperlancar peredaran darah. Harus selektif memilih yang tanpa efek samping, aman, dan tidak menimbulkan toksisitas.

Penyebab utama munculnya penyakit jantung adalah gangguan pada pembuluh darah. Beberapa jenis tanaman obat, diketahui memiliki efek melancarkan sirkulasi darah dan antikoagulan (anti penggumpalan darah).

“Herbal yang berkhasiat melancarkan sirkulasi darah harus yang tanpa efek samping berbahaya, aman digunakan, dan tidak menimbulkan toksisitas (keracunan),” ujar Prof. Dr. Budhi Setianto, SpJP.

 

Daun para dewa

Daun dewa (Gynura segetum) kaya kandungan kimia seperti saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tannin yang bermanfaat bagi jantung. Selain daun, umbinya juga bermanfaat.

Daun dewa berguna antara lain untuk melancarkan sirkulasi darah dan menghentikan perdarahan. Umbinya dapat menghilangkan pembekuan di pembuluh darah, sehingga memungkinkan sebagai obat stroke dan jantung koroner.

Berbagai studi menyimpulkan, efek farmakologis daun dewa terhadap kesehatan jantung adalah sebagai antikoagulan, mencairkan bekuan darah, dan stimulasi sirkulasi darah. Studi Winarto (1994) menyebutkan, minyak atsiri pada daun dewa dapat merangsang sirkulasi darah, juga bersifat analgetik (anti nyeri) dan antiinflamasi (anti radang). Studi Eva, dkk. (2005) menyimpulkan, ekstrak etanol daun dewa dengan dosis 175,5 mg/kgBB mempunyai aktivitas sebagai antitrombosis (anti pembentukan gumpalan darah).

               

Noni si pembersih darah

Sejak tahun 1950-an, berbagai riset menguji efek farmakologis buah noni/mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap kesehatan. Hasil penelitian yang dimuat jurnal Pacific Science (vo1.4, tahun 1950) melaporkan, mengkudu mengandung bahan anti bakteri yang berguna melawan penyakit jantung dan masalah pencernaan.

Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar mengkudu, dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyebabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri.

Pada tahun 1993, peneliti Universitas Hawaii berhasil memisahkan scopoletin dari buah mengkudu. Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan karena timbunan lemak (aterosklerosis), dan melancarkan peredaran darah.

 

Bawah putih sang legenda

Bawang putih (Allium sativum) memiliki berjuta manfaat. Beberapa peneliti menyebutkan, zat allicin di dalamnya dapat menurunkan ketegangan pembuluh darah sampai 72%.

Riset Sekolah Medis Universitas Connecticut, Amerika Serikat, melaporkan bawang putih segar yang dihancurkan memiliki efek bagi kesehatan yang lebih besar, daripada bawang putih yang dimasak. Dijelaskan bahwa hidrogen sulfat yang terbentuk setelah bawang putih dihancurkan, bertindak sebagai pengantar zat kimia dalam tubuh sehingga melancarkan aliran darah.

Studi Verma, dkk. (2003) meneliti efek pemberian minyak bawang putih (garlic oil) terhadap performa jantung pada 30 pasien penyakit jantung koroner. Garlic oil  diberikan dalam bentuk kapsul, dikonsumsi 4 kapsul 2x/hari, selama enam minggu.

Setelah enam minggu pemberian kapsul garlic oil, didapatkan penurunan signifikan curah jantung pada puncak latihan treadmill. Hal ini menunjukkan, garlic oil sangat baik dikonsumsi oleh pasien penyakit janung koroner. (puj)