Wanita Karir Rawan Anemia | OTC Digest

Wanita Karir Rawan Anemia, Apa Sebabnya?

Anemia atau kurang darah pada wanita tampaknya harus diterima dengan besar hati. Tak lain karena wanita mengalami mentruasi, kehamilan, melahirkan, perdarahan dan sebagainya. Terlebih jika pola makan yang dijalani tidak tepat dan menyebabkan kurang gizi. Hal ini banyak terjadi pada wanita pekerja, apalagi yang melakukan diet tidak tepat. 

Wanita karir atau yang bekerja di luar rumah berpotensi menderita anemia. Menurut penelitian Husaini dan kawan-kawan, di kalangan tenaga kerja wanita 30-40% menderita anemia. Dan hasil studi di Tangerang (1999) menunjukan, prevalensi anemia pada pekerja wanita adalah 69%. Pekerja yang menderita anemia mengalami penurunan produktivitas 20% lebih rendah, daripada pekerja yang sehat.

Kurang gizi

Banyak pekerja wanita mengalami kurang gizi. Selain karna stres, baik karena lingkungan maupun beban kerja, wanita mengalami haid secara berkala dan cenderung melakukan diet. Faktor lain adalah kurang memerhatikan asupan nutrisi, karena alasan sibuk. Akibatnya bisa timbul berbagai penyakit, di antaranya anemia akibat kekurangan zat besi.

Anemia pada wanita karir atau pekerja dapat menurunkan produktivitas, dan etos kerja berkurang karena kondisi badan yang lemah, letih, lesu, lemah dan lunglai (5L). Ini merupakan  gejala anemia yang paling mudah dikenali. Gejala lainnya: muka pucat, sulit kosentrasi, sering  pusing, berkunang-kunang. 

Sebenarnya, banyak cara bisa dilakukan untuk mencegah anemia. Antara lain dengan menjaga penyerapan zat besi di usus. Mengonsumsi jus jeruk setelah makan, menurut dr. Ervina Karyadi, MSc, dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Tapi, jika mengonsumsi teh setelah makan, penyerapan zat besi justru terhambat.

Dr. Ervina menyebutkan, ada beberapa makanan yang harus ada dalam pola makan sehari-hari. Mengonsumsi daging dan makanan laut, serta buah dan sayur dapat meningkatkan asupan zat gizi. Ada pun makanan yang harus dibatasi atau dihindarkan adalah yang mengandung phytate, seperti yang terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian dan tepung. Hindari pula teh, kopi dan cokelat.

“Sebenarnya semua makanan baik untuk tubuh. Namun, hindari mengonsumsinya sebelum makan besar. Misalnya minumlah teh dua jam sebelum atau sesudah makan. Ketika makan besar minum teh, membuat zat besi larut,” ucapnya.

Strategi terbaik adalah dengan mengombinasikan zat besi dalam menu makanan. Konsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C saat makan, masak makanan tidak terlalu lama dan tidak mengonsumsi susu dan produk susu atau teh saat makan besar. 

Tips cegah anemia

  1. Jaga asupan zat besi dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi.

  2. Zat besi protein daging (hewani) mudah diserap tubuh, ketimbang zat besi dari sayuran.
  3. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B12 dan vitamin C
  4. Jangan mengombinasikan teh atau kopi dengan menu utama.
  5. Biasakan minum air putih sehabis makan.

 

Baca juga: Kenali Jenis dan Pengobatan Anemia