Vaksinasi Covid-19 untuk menekan pandemik

Vaksinasi Covid-19, Tinggal Menanti Ijin Darurat B-POM

Vaksinasi Covid-19 untuk menekan pandemik, tak lama lagi akan dilakukan. Sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 mulai didistribusikan ke berbagai daerah, yang disambut dengan antusias. Pemerintah sudah membuat jadwal vaksinasi, yang untuk tahap awal ini diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, yang berada di garda depan penanggulangan Covid-19.

Presiden Joko Widodo optimistis, vaksinasi Covid-19 bisa dimulai minggu kedua atau ketiga bulan Januari 2021 ini. Namun, sepertinya kita masih harus sedikit bersabar. Pemberian vaksin baru bisa dilakukan bila Badan Pengawasan Obat dan Makanan (B-POM) sudah mengeluarkan ijin penggunaan edar darurat (emergency use authorization/EUA).

Menurut Juru Bicara Vaksinasi BPOM, Rizka Andalusia, “Penerbitan izin edar darurat mengacu pada evaluasi terhadap data dukung keamanan, khasiat, dan mutu vaksin produksi Sinovac. Data-data didapat dari penelitian oleh produsen serta data uji klinis, dalam hal ini PT Bio Farma dan Unpad.” Bila berdasarkan hasil evaluasi tersebut vaksin Covid-19 dinyatakan memenuhi syarat keamanan, khasiat, dan mutu serta pertimbangan bahwa kemanfaatan jauh lebih besar daripada risiko, EUA dapat diterbitkan.

Mengenai khasiat, BPOM perlu memastikan vaksin Sinovac memenuhi dua parameter yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebelum izin edar darurat diterbitkan. Parameter tersebut adalah efikasi dan imunogenesitas. Efikasi merupakan parameter klinis, diukur berdasarkan persentase penurunan angka kejadian penyakit pada kelompok subjek/orang yang menerima vaksin, dibandingkan dengan kelompok subjek/orang yang menerima plasebo pada uji klinis fase 3.

Parameter imunogenesitas adalah parameter pengganti (surrogate endpoint) alias ukuran efikasi berdasarkan hasil pengukuran kadar antibodi yang terbentuk. Hasil pengukurannya dikenal sebagai IgG, yang bisa terdeteksi setelah orang mendapat vaksin.

“Kami akan mengevaluasi, segera setelah data diterima. Diharapkan, sebelum jadwal pelaksanaan vaksinasi dilakukan, EUA dapat diterbitkan," ujar Rizka, Senin  4 Januari 2021. Menurut Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, “Berdasar informasi, hasil uji klinis di Turki dan Brasil, termasuk yang dilakukani Universitas Padjadjaran, hasilnya cukup baik.”  

Menurut jadwal, vaksinasi Covid-19 dilakukan bertahap dalam dua periode. Periode pertama Januari 2021 - April 2021, bagi 1,3 juta tenaga kesehatan, dan 17,4 juta petugas publik di 34 provinsi. Periode kedua April 2021 - Maret 2022) bagi seluruh anggota masyarakat; total memakan waktu 15 bulan (Januari 2021 hingga Maret 2022). Karena menanti ijin edar darurat dari BPOM, jadwal akan sedikit mundur; mulai minggu ke-4 Januari 2021 atau bulan Februari 2021.

Vaksinasi Covid-19 plus 5M

Vaksin akan disalurkan ke seluruh Indonesia, di mana terdapat lebih dari 15.000 fasilitas pelayanan kesehatan dan 30.000 vaksinator (pemberi vaksin) yang akan melakukan vaksinasi terhadap 181,5 juta penduduk. “Didukung SDM dan sarana-prasarana yang saat ini sudah siap, kami optimistis

Perlu disadari, vaksinasi Covid-19 tidak bisa memberantas virus ini sampai tuntas.  Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman menyatakan, berkaca pada ledakan-ledakan kasus setelah libur panjang, ia menyarankan untuk menambah strategi pencegahan dari 3M menjadi 5M. 3M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, ditambah 2M: menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

 

Surasono

Pemimpin Redaksi OTC Digest

________________________________________

Gambar: www.liputan6.com