Sakit perut saat bangun tidur bukan hanya membuat tidak nyaman, tetapi bisa juga memicu kecemasan. Kondisi ini membuat Anda khawatir apakah pertanda penyakit tertentu, atau sekedar salah makan.
Bila Anda sudah mengesampingkan penyebab sakit perut biasa – dorongan untuk buang air kecil dan BAB, atau bahkan perut kosong yang minta diisi – kondisi lain mungkin berperan.
Ronald Omino, MD, ahli gastroenterologi di UCLA Health Service, menjelaskan ada beberapa kemungkinan kenapa seseorang sering alami sakit perut saat bangun tidur.
1. Anda memiliki GERD
Jika Anda terbangun dengan rasa dada seperti terbakar (heartburn), rasa asam di mulut atau nyeri perut yang tajam, Anda mungkin menderita GERD (gastroesophageal reflux disease).
GERD terjadi ketika otot sfingter di esofagus (kerongkongan) bagian bawah menjadi lemah, sehingga cairan pencernaan bisa berbalik ke atas (dari lambung ke kerongkongan).
Baca: GERD Sering Kambuh? Jangan-Jangan Kurang Makan Ikan
Dr. Omino menjelaskan tanda-tanda bila GERD menyebabkan sakit perut saat bangung tidur mirip seperti gejala GERD pada umumnya, diikuti rasa mual - muntah dan kesulitan menelan.
“Jika Anda mengalami gejala tersebut, cobalah minum obat penetral asam lambung, seperti histamin type 2 receptor antagonist (H2 blocker) misalnya famotidine atau antasida,” terang dr. Omino, melansir Livestrong. Konsultasikan dengan dokter bila gejalanya memburuk.
Untuk mencegah GERD terulang, dr. Omino menyarankan hindari makanan pemicu (makanan asam atau pedas, coklat, kopi, mint dan minuman berkarbonasi), jangan makan kurang dari 2 jam sebelum tidur, tidur menggunakan bantal tinggi dan makanlah dalam jumlah kecil tapi sering.
2. Konstipasi (sembelit)
Jika Anda bangun tidur dengan sakit perut bagian bawah pikirkan kembali kapan terakhir kali Anda buang air besar secara teratur. Ini mungkin gejala sembelit.
Tanda-tanda umum konstipasi meliputi BAB kurang dari 3 kali seminggu, feses keras atau kering, feses yang sulit/menyakitkan untuk dikeluarkan, ada perasaan BAB yang tidak tuntas.
Dr. Omino menyarankan untuk perbanyak minum, konsumsi sayur dan buah, serta rutin olahraga. “Terapinya bisa sesederhana perubahan nutrisi bergizi dan meningkatkan asupan serat dan cairan,” katanya.
3. Lambung terluka
“Penyakit tukak lambung dapat muncul sebagai nyeri perut akut atau kronis, umumnya di perut bagian atas,” terang dr. Omino.
Tukak lambung merupakan luka terbuka yang terjadi di lapisan atas lambung atau di bagian atas usus kecil. Nyeri dapat terjadi beberapa jam setelah makan (ketika lambung memroduksi lebih banyak asam) atau saat perut kosong, yang menyebabkan sensasi sakit perut saat bangun tidur.
Penyebab paling umum adalah penggunaan obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) yang berlebihan, atau infeksi bakteri Heliobacter pylori. Walau stres dan makanan pedas bisa memperburuk nyeri akibat tukak lambung, mereka bukanlah penyebab utama.
Tukak lambung diobati berdasarkan penyebabnya. Jika dikarenakan OAINS berlebihan, hentikan segera, saran dr. Omino. Bila dipicu oleh bakteri H.pylori, dokter akan memberikan antibiotik dan obat untuk menekan produksi asam lambung.
4. IBS
Bila Anda kerap terbangun dengan rasa mual dan dorongan untuk BAB, Anda mungkin mengalami sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome/IBS).
IBS adalah gangguan pencernaan fungsional. Ini terkait dengan masalah koneksi usus-otak (gut-brain axis), atau bagaimana usus dan otak saling mempengaruhi. Kerusakan dalam hubungan ini bisa menyebabkan usus merasa sensitif, mengubah cara otot-otot usus berkontraksi.
IBS umumnya berhubungan dengan kesehatan mental seseorang, seperti kegelisahan dan depresi. Terapi untuk IBS biasanya melibatkan perubahan pola makan (menghindari makanan/minuman mengandung susu, gandum dan pemanis buatan), konsumsi probiotik, meditasi dan perawatan kesehatan mental.
Kapan perlu ke dokter
Jika sakit perut saat bangun tidur terasa parah, atau disertai demam, mual, muntah, kekuningan, tidak bisa buang gas atau BAB, segera konsultasikan dengan dokter, dr. Omino menyarankan. Dan ini berlaku kapan saja, tidak hanya setelah bangun tidur.
Gejala tersebut bisa menjadi tanda-tanda masalah serius seperti radang usus buntu, divertikulitis atau radang pankreas (pankreatitis). Dokter bisa membantu mempersempit penyebabnya dan mengevaluasi pilihan pengobatan Anda. (jie)