Presiden RI Joko Widodo menjalani vaksinasi COVID-19 di Istana Negara hari ini (13/1/2021), tepat pada pukul 09.40. Orang nomor satu Indonesia ini pun menjadi orang pertama yang mendapat vaksin COVID-19 di Tanah Air. Vaksin disuntikkan oleh Prof. Dr. dr. Abdul Muthalib, Sp.PD-KHOM, Wakil Ketua Dokter Kepresidenan. “Tidak sakit,” ujar Presiden usai mendapat vaksin.
Sejumlah tokoh dan perwakilan masyarakat ikut menjalani vaksinasi hari ini di Istana Negara, setelah Presiden Joko Widodo menjalani vaksinasi. Antara lain Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Daeng M. Faqih, Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, Kapolri Idham Azis, Kepala BPOM Penny Lukito, dan Sekjend MUI Amirsyah Tambunan. Dari perwakilan masyarakat misalnya Raffi Ahmad, Agustini Setiyorini (Buruh), dan Narti (Pedagang).
Prosedur vaksinasi
Sebelum divaksin, Presiden Jokowi menjalani seragkaian pemeriksaan. Mulai dari identifikasi, pengukuran tensi drah, hingga pertanyaan terkait kondisi kesehatan Pak Jokowi. Misalnya apakah pernah mengalami gejala batuk, pilek, dan demam dalam beberapa terakhir, apakah pernah kena COVID-19, dan apakah ada anggota keluarga yang pernah kena COVID-19.
Vaksin disuntikkan sebanyak 0,5 ml. Sesuai prosedur, vaksinasi akan disuntikkan dua kali, dalam dengan rentang jarak penyuntikan 14 hari. Dosis penyuntikan pertama dengan kedua sama, yakni 0,5 ml. Usai vaksinasi, kondisi Presiden akan terus dipantau hingga 30 menit ke depan.
Keseluruhan rangkaian prosedur ini juga akan dijalani oleh seluruh rakyat Indonesia, mulai dari persiapan sebelum vaksinasi, hingga setelah vaksinasi. Usai vaksinasi, kita perlu menunggu 30 menit di tempat penyelenggaraan vaksin, untuk mengantisipasi seandainya terjadi efek simpang yang mengkhawatirkan. Ini adalah prosedur standar untuk semua vaksin, tidak hanya COVID-19.
CoronaVac, vaksin COVID-19 produksi Sinovac Biotech Inc dan PT Bio Farma telah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM, serta memperoleh serifikasi halal dari MUI. Untuk itu tidak perlu khawatir dengan keamanan dan kehalalan vaksin. Berdasarkan uji klinis fase III di Bandung dengan 1.600 relawan, menunjukkan tingkat efikasi 65,3%.
Vaksinasi serentak tahap pertama akan dilakukan besok hingga akhir Februari, dengan target 1,48 juta tenaga kesehatan di berbagai provinsi di Indonesia. Khusus untuk DKI Jakarta, vaksinasi baru akan dimulai pada hari Jumat (15/2/2021) lantaran banyak tenaga kesehatan yang berpuasa Senin-Kamis. Hal ini diumumkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada Selasa, (12/1/2021).
Hari ini menandakan babak baru dalam upaya penanganan COVID-19 di Indonesia. Presiden Joko Widodo menjalani vaksinasi COVID-19, dan secar bertahap akan segera disusul oleh seluruh rakyat Indonesia yang memenuhi syarat usia dan kondisi. Besar harapan kita vaksinasi akan menciptakan herd immunity, sehingga pandemi bisa berakhir. (nid)