Pertolongan Pertama Saat Serangan Jantung | OTC Digest

Pertolongan Pertama Saat Serangan Jantung

Serangan jantung masih menjadi momok di masyarakat kita. Ia menjadi penyebab kematian utama akibat penyakit tidak menular.  Perlu melakukan tindakan penyelamatan (pertolongan pertama) saat terjadi serangan jantung.

Menurut dr. Iwan Dakota, Sp.JP., serangan jantung terjadi bila terdapat kematian otot-otot jantung, akibat terhentinya pasokan darah ke otot jantung. Terganggunya suplai darah bisa karena beberapa hal, yakni adanya salah satu pembuluh darah koroner yang tersumbat selama beberapa saat.

Hal ini mungkin diakibatkan oleh spasme (mengencangnya nadi koroner), trombus (penggumpalan darah), atau akibat adanya penyempitan dan sumbatan lemak (kolesterol, trigliserida).

Tersumbatnya pembuluh darah koroner, mengakibatkan otot-otot jantung tidak mendapat pasokan darah. Padahal, dalam darah terkandung zat dan nutrisi yang diperlukan jantung. Akibatnya, sel-sel jantung rusak atau mati.

Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan pasien meninggal.

Tanda dan gejala

Meski terjadi tanpa diduga, sebenarnya, tubuh sudah menunjukkan tanda dan ciri pada seseorang yang memiliki penyakit jantung. Tanda dan gejala tersebut antara lain: cepat lelah saat beraktivitas; tiba-tiba nyeri pada bagian belakang tulang dada sebelah kiri, seperti sesak dada.

Nyeri dada bisa berulang beberapa menit; nyeri berupa tekanan di bagian dada dan leher seolah tercekik, hingga keluar keringat dingin. Denyut nadi tidak normal (cepat, lemah, tidak teratur), kepala terasa ringan, tiba-tiba pingsan karena terjadi gangguan irama jantung.

Bisa juga ditunjukkan dengan merasa seperti sakit maag, berkeringat banyak di malam hari, dada dan bagian punggung terasa tertekan sehingga susah napas. Kram / kesemutan yang menjalar dari ketiak sampai siku kemudian ke jari-jari, atau rahang kaku dan kram.

“Bila mengalami salah satu atau beberapa gejala ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter,” ujar dr. Iwan Dakota.

Pertolongan pertama

Serangan jantung merupakan kondisi darurat, yang harus segera ditangani. Terlambat sedikit atau penanganan tidak tepat, bisa berakibat fatal.

Waktu terbaik adalah 2 jam pertama setelah serangan pertama. Lewat 2 jam, komplikasinya sudah berat. Saat seseorang kena serangan jantung, kunci kelangsungan hidup adalah membuka jalan napas agar aliran darah bersikulasi dan denyut jantung kembali normal.

Pertolongan pertama bagi penderita serangan jantung: letakkan tubuhnya pada posisi telentang dengan tangan lurus ke samping. Pastikan keadaan sekitar aman. Lalu, tepuk bahu penderita dan tanya dengan suara lantang untuk melihat responnya.

Jika tidak merespon, lihat apakah penderita masih bernapas. Periksa nadinya dengan meraba urat nadi pada leher menggunakan jari, selama 5 - 10 detik. Jika penderita masih bernapas, segera lakukan resusitasi jantung-paru (cardio pulmonary sesuscitation/CPR).

CPR dipaksudkan untuk menyadarkan kembali penderita. Pada dasarnya, CPR adalah tenik memijat dada, terdiri dari dua bagian yaitu: meniupkan napas dan menekan dada. Teknik ini berguna untuk memberi efek kejut dan pacu jantung.

“Selain melakukan CPR, segera menghubungi bantuan medis,” tegas dr. Iwan. 

Teknik CPR

Resustisasi jantung-paru atau CPR dibagi menjadi meniupkan napas dan menekan dada.

Tiup napas:

1. Miringkan kepala penderita ke belakang dan dengar apakah masih bernapas.

2. Bila napasnya tidak normal, tekan kedua lubang hidung dan berikan 2 tiupan napas lewat mulut.

3. Setiap tiupan napas selama 2 detik.

Tekan dada :

1. Miringkan kepala penderita dan dengan apakah masih bernapas.

2. Tekan dada sedalam 3-5 cm sebanyak 15 kali.

3. Tekan dada 2 kali dalam 1 detik.

4. Lakukan pemberian napas 2 kali dan penekanan dada 15 kali, sampai pertolongan tiba.

Batuk yang menyelamatkan

Penderita serangan jantung punya waktu sekitar 10 detik, setelah itu akan hilang kesadaran dan pingsan. Jika saat terjadi serangan tidak ada yang memberi pertolongan pertama, penderita harus menggunakan 10 detik untuk menolong diri-sendiri.

“Yang penting  jangan panik, hentikan aktivitas dan usahakan batuk-batuk sekuat tenaga,” jelas dr. Iwan.

Sebelum batuk, tarik napas dalam-dalam, kemudian batuklah dengan kuat seperti hendak mengeluarkan dahak. Setiap selang 2 detik, tarik napas sekali dan batukkan sekali, hingga pertolongan tiba. Atau, hingga merasa denyut jantung normal, baru istirahat.

Tarikan napas bertujuan untuk memasukkan oksigen ke paru-paru. Sedangkan batuk  untuk menekan jantung, agar aliran darah bersirkulasi sehingga membantu denyut jantung kembali normal. “Sembari menunggu pertolongan datang, jika tersedia, kunyah aspirin untuk membantu mengencerkan darah dan melarutkan bekuan darah,” pungkas dr. Iwan. (puj)