perang keluarga dan caregiver penting dalam perawatan kanker

Peran Keluarga dan Caregiver Penting Dalam Perawatan Kanker, Apa yang Harus Dilakukan?

Pasien kanker membutuhkan dukungan keluarga dan caregiver (perawat). Peran keluarga dan caregiver sangat penting agar terapi pengobatan kanker bisa berjalan optimal.

Penderita kanker tidak hanya mengalami masalah fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosialnya.

Kondisi fisik pasien kanker – baik karena penyakit atau efek pengobatan – membuat mereka kekurangan energi/lelah, mengalami gangguan tidur, dan berkurang kemampuan fisiknya. Mereka juga rentan dengan stres, kegelisahan, bahkan depresi. Pergaulan dengan lingkungan pun mau tidak mau terputus karena kanker.  

“Ini semua membuat masalah kesehatan penderita kanker sangat kompleks,” terang dr. Eko Adhi Pangarsa, SpPD, KHOM, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cab. Jawa Tengah.

Pasien kanker tergolong sebagai populasi rentan atau lemah secara fisik atau emosi. Di sinilah keluarga atau caregiver (perawat) berperan penting untuk menumbuhkan semangat ‘juang’ melawan penyakitnya.

Keluarga atau caregiver harus bisa menjadi pengganti / pendukung si penderita untuk menjadi pasien yang pintar.

“Pasien yang pintar itu adalah yang bisa menjadi partner dokter melakukan rencana perawatan dan mematuhi rencana yang sudah ditetapkan. Untuk itu ia perlu tahu riwayat medisnya, terbuka dan mencari informasi tentang penyakit,” terang dr. Eko dalam konferensi pers virtual peringatan Hari Keamanan Pasien Sedunia, Kamis (17/9/2020).

Keluarga atau perawat pasien pun berperan dalam keamanan pengobatan kanker. Dr. Eko menjelaskan ada beberapa hal yang bisa keluarga atau caregiver lakukan:

  1. Mengerti baik akan penyakit dan kondisi pasien, serta pengobatan yang digunakan, termasuk pengobatan yang tidak bisa digunakan oleh pasien (bila ada). Untuk ini keluarga perlu mencari informasi sebanyak mungkin tentang penyakit dan pengobatannya, baik itu bertanya kepada dokter atau membaca dari artikel/sumber terpercaya.
  2. Selalu memberikan informasi tentang penyakit / kondisi pasien dan obat-obatan yang digunakan bila ke dokter lain, termasuk dokter gigi.
  3. Memotivasi penderita untuk patuh pada pengobatan yang diberikan.
  4. Menyediakan nutrisi yang baik, karena akan mempengaruhi hasil pengobatan.
  5. Mengetahui terapi pengobatan yang diterima pasien kanker. Ini termasuk tujuan dan lama pengobatan, dosis dan waktu minum obat. Juga tentang bisa/ tidak diminum bersama makanan, obat lain yang tidak bisa digunakan bersamaan, serta cara penyimpanan obat. “Bila terjadi efek samping obat tahu siapa yang dapat dihubungi, atau apa yang harus dilakukan,” pungkas dr. Eko.  (jie)

Baca juga : Pasien Kanker Bisa Laporkan Efek Samping Obat, Apa Pentingnya dan Bagaimana Caranya?