Kanker paru terjadi ketika timbul sel yang tidak normal di saluran bronkus (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru). Bisa bermetastasis atau menyebar ke organ lain, seperti kelenjar anak ginjal, hati, tulang dan otak.
Tumor kecil di luar area saluran napas dan paru-paru, termasuk sulit dan berisiko tinggi untuk ditangani. Kanker paru didiagnosis lewat pemeriksaan fisik, antara lain sianosis, yakni kebiruan pada kulit, dasar kuku, dan selaput lendir. Ini tanda kekurangan oksigen.
Pemeriksaan lewat rontgen dada, tidak bisa memastikan bahwa bintik yang ada merupakan kanker. Pada stadium awal (1 dan 2) pengobatan dilakukan dengan operasi, radioterapi, kemoterapi, krioterapi (operasi beku) dan brakiterapi (penanaman keping radioterapi dekat jaringan kanker).
Sayangnya, sebagian besar kanker paru ditemukan setelah stadium lanjut. Pada stadium 3, sel kanker masih di rongga dada, tapi sudah melewati paru. Pada stadium 4, sel kanker sudah menyebar ke organ di luar paru.
Terapi lain yang biasa digunakan adalah terapi target dengan obat, untuk menyasar protein yang berperan dalam pembelahan sel dan obat, untuk penghambat pembentukan pembuluh darah baru di jaringan kanker. Ada terapi fotodinamik, ablasi radiofrekuensi, serta imunoterapi menggunakan campuran antibodi dan vaksin.
Baca juga : Pengobatan Baru Kanker Paru
Michael Unger, MD, FACP, FCCP, dari Fox Chase Cancer Center, Amerika Serikat mengatakan, ada cara baru dalam mendiasnostik kanker paru, yakni dengan superDimensionBronchus. Metode ini memungkinkan dokter melakukan operasi kecil. “Bahkan jika tumor berada di area dalam paru-paru yang sulit dijangkau,” katanya.
Teknologi ini mengembangkan metode tradisional bronchoscopy. Pemeriksaan menggunakan pencitraan 3 demensi CT scan seluruh paru-paru, sehingga lebih akurat dalam menentukan lokasi dan ukuran tumor. Metode bronchoscopy lama adalah teknologi 2 demensi yang belum terlalu akurat, sehingga kerap diperlukan operasi tambahan untuk menentukan lokasi dan ukuran tumor.
Menurut Mellisa Conrad, kanker stadium 1 dapat disembuhkan total dan kemungkinan tidak kambuh lagi setelah 5 tahun sampai 75%. “Sayangnya, dibandingkan kanker lain, angka kesembuhan kanker paru lebih rendah. Setelah 5 tahun, kemampuan bertahan hidup penderita hanya 16%, dibandingkan 65% pada kanker colon dan 89% pada kanker payudara.” (jie)