Omega 3 Menunjang Pengobatan Kanker, Begini Cara Kerjanya
omega 3_sumber

Omega 3 Menunjang Pengobatan Kanker, Begini Cara Kerjanya

Omega 3 menunjang pengobatan kanker serviks, berdasarkan penelitian Dr. dr. Sri Wuryanti, Sp.GK. bagaimana cara kerjanya, dan apa saja sumber omega 3? Simak lanjutan wawancara dengan beliau.

 

Bagaimana cara kerja omega 3 dalam menunjang respons pengobatan kanker?

Omega 3 bekerja sebagai antiinflamasi dan menghambat angiogenesis. Angiogenesis atau pembentukan pembuluh darah, berperan penting dalam penyebaran sel kanker. Bila angiogenesis turun, kemungkinan kanker untuk bermetastasis atau menyebar juga lebih kecil. Omega 3 membuat kerja terapi untuk mematikan sel-sel kanker lebih efektif.

Selain itu, efek samping dari pengobatan kanker juga berkurang dengan asupan omega 3. Misalnya dalam hal berat badan (BB). Pada kelompok yang mendapat omega 3, tidak terjadi penurunan BB. Pada kelompok kontrol, terjadi penurunan BB. Pada pasien kanker yang sedang menjalani terapi, BB sering turun. Salah satu manfaat omega 3 adalah memelihara massa otot; ia menghambat pemecahan protein dan lemak tubuh.

Namun tentu dengan catatan, pola makan dan asupan nutiri pun harus bagus. Tidak hanya omega 3 yang dikejar. Kebutuhan kalori total dan protein juga harus cukup. Barulah kita masukkan omega 3, jadi imbang. Percuma bila hanya diberi omega 3 tapi pasien tidak mau makan. Nanti omega 3 hanya dibongkar untuk dipakai sebagai energi, dan bukannya dipakai untuk meningkatkan respons terhadap pengobatan. Jadi tujuannya tidak tercapai.

Baca juga: Nutrisi Rendah Karbo dan Tinggi Protein untuk Pasien Kanker

Untuk kesembuhan mungkin masih jauh, tapi paling tidak meningkatkan respons pengobatan. Memang sebaiknya tidak hanya sesaat, tapi terus dilanjutkan. Jangan hanya selama terapi saja. Penelitian saya selama lima minggu. Baiknya sebelum terapi pun pola makan sudah diperbaiki, di saat belum ada paparan obat ke tubuh. Tentu responsnya akan lebih bagus lagi.

Asupannya juga harus tetap dipertahankan. Kanker itu jenis penyakit yang tampaknya sembuh, tenang, tapi suatu saat bisa bangkit lagi. Karenanya perlu mempertahankan pola makan yang baik, termasuk asupan omega 3, agar tidak tumbuh lagi. Jadi saat terapi fungsinya untuk meningkatkan respon terhadap pengobatan, dan setelah terapi berperan sebagai maintainance.

 

Dapatkah tercukupi dari asupan makan?

Memang penelitian saya dalam bentuk susu. Untuk selanjutnya, saya juga mengedukasi pasien untuk meningkatkan konsumsi omega 3 dari bahan makanan sumber. Misalnya ikan laut dalam seperti tuna, kakap, dan teri. Indonesia sangat kaya akan ikan laut, tapi sayangnya kurang digali, berapa kandungan omega 3-nya. Sumber lain misalnya biji-bijian dan minyak tumbuhan seperti minyak zaitun, minyak kanola, dan kacang-kacangan seperti walnut dan flax seed. Sayuran berwarna hijau juga kaya akan asam lemak omega 3. Untuk omega 6, antara lain banyak terdapat pada daging, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak kedelai.

Dari makanan sehari-hari memang sulit diukur berapa kandungan pastinya. Yang penting, usahakan banyak mengonsumsi ikan laut dalam dan sayuran hijau. Untuk pasien kanker yang sedang menjalani terapi, kalau bisa setiap hari. Kesulitan lain, selera makan pasien kanker sering kali menurun sehingga sulit mencukupi kebutuhan kalori.

Untuk maintainance, minimal dua kali seminggu. untuk proses pemasakan, hindari suhu tinggi karena bisa merusak omega 3. Hindari deep fried, sebaiknya olah masakan dengan cara ditumis, dikukus atau dibuat masakan berkuah.

Baca juga: Nutrisi untuk Menunjang Pengobatan Kanker