Data menyebutkan sekitar 25% penduduk di seluruh dunia pernah mengalami sariawan minimal satu kali dalam hidupnya. Cairan kumur antiseptik dapat dipakai untuk membantu menyembuhkan sariawan.
Disebut sariawan (stomatitis aphthosa) jika luka berbentuk kawah, bulat/oval, pinggiran memerah yang menandakan peradangan, dasar luka berwarna putih/kekuningan, dan ada rasa sakit.
“Cekungan luka bisa dalam atau dangkal. Semakin dalam akan semakin sakit karena mendekati pembuluh darah dan area persarafan. Jika ada luka tapi tidak sakit justru bukan sariawan, sesuatu yang harus diwaspadai,” ujar drg. Rahmi Amtha, MDS, SpPM, PhD, dari Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG USAKTI, Jakarta.
Bakteri mulut akan hidup dan berkembang biak di dalam luka sariawan, membuat sariawan semakin besar; bertambah sakit pula.
Baca juga : Penyebab Sariawan
Salah satu metode penyembuhan sariawan yang dianjurkan adalah menggunakan obat kumur yang mengandung povidone-iodine 1%. Ini adalah cairan antiseptik berspektrum luas, bisa digunakan tak hanya membunuh bakteri mulut, tapi juga jamur, protozoa dan virus.
Riset yang dilakukan oleh Shiraishi T, dkk., membuktikan bahwa cairan antiseptik dengan povidone-iodine 1% mengurangi jumlah bakteri dan virus di rongga mulut sampai 99,4%, dengan efektivitas tinggi dan waktu singkat.
“Tidak hanya bisa untuk mempercepat penyembuhan sariawan, tapi juga mencegah infeksi saluran napas dan salesma,” papar dr. Merry Sulastri, Educator and Trainer di perusahaan farmasi Mundipharma.
Ia menambahkan dengan berkumur (gargle) selama 30 detik menggunakan povidone-iodine 1% membantu mengurangi risiko infeksi di rongga mulut menjadi semakin parah. Studi juga menunjukkan cairan antiseptik ini bisa menurunkan keparahan, insiden dan durasi sariawan pada penderita kanker leukemia setelah melakukan kemoterapi dan radiasi.
Obat kumur rumahan
Selain memakai cairan antiseptik buatan, obat kumur dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di rumah. “Kita bisa berkumur dengan air garam hangat, air jeruk nipis, atau rendaman air daun sirih. Ini adalah antiseptik alami,” papar drg. Rahmi.
Atau sebagai pencegahan, tambah drg. Rahmi, konsumsi makanan bergizi dan seimbang. Terutama yang kerap mengalami sariawan berulang, misalnya menjelang menstruasi.
“Hormon estrogen dan progesteron berfungsi juga untuk melapisi mukosa kulit dan dinding mulut. Saat menjelang menstruasi terjadi penurunan produksi estrogren/progesteron sehingga rongga mulut mudah teriritasi.
“Nutrisi akan membuat mukosa mulut lebih tidak gampang rusak, sel beregenerasi lebih baik. Tidak ada makanan khusus untuk mencegah sariawan, semua zat gizi dibutuhkan untuk menunjang regenerasi sel,” pungkas drg. Rahmi. (jie)