obat diabetes sglt2 turunkan gula darah dan berat badan
manfaat obat diabetes inhibitor sglt2

Obat Diabetes SGLT2 Turunkan Gula Darah dan Berat Badan, Efektifkan Obat Baru Dibanding yang Lama?

Di antara obat-obat diabetes, inhibitor (penghambat) SGLT2 tidak hanya terbukti menurunkan gula darah, tetapi juga berat badan. Uji klinis obat-obat baru golongan SGLT2 terus dilakukan, salah-satunya Enavogliflozin. 

Penghambat sodium-glucose transport protein-2 (SGLT2) atau disebut gliflozin ini bekerja dengan cara unik, ia menawarkan mekanisme aksi tidak tergantung insulin. SGLT2 mencegah penyerapan glukosa darah yang disaring di ginjal. 

Hampir semua gula darah disaring oleh glomerulus ginjal, yang kemudian diserap kembali oleh tubulus proksimal ginjal. Ginjal dapat mereabsorbsi glukosa hingga 180 gram per hari. Mekanisme ini dihambat oleh SGLT2, sehingga gula bisa langsung dikeluarkan lewat urin.

Menurut Bryce dan Gordon (2019) obat diabetes SGLT2 paling menguntungkan sebagai terapi tambahan metformin (obat diabetes lini pertama) pada pasien dengan riwayat kardiovaskuler atau penyakit ginjal yang membutuhkan penurunan HbA1c (rata-rata gula darah dalam 3 bulan) lebih jauh. 

Manfaat obat diabetes SGLT2 tidak sebatas menurunkan gula darah, ia digunakan sebagai terapi tambahan untuk menangani pasien diabetes melitus tipe 2 (DM2) yang butuh menurunkan berat badan.  

Beberapa penggunaan baru inhibitor SGLT2 ini mulai ditemukan. Seko, dkk (2018), menulis pasien diabetes dengan penyakit perlemakan hati non-alkoholik (non- alcoholic fatty liver disease, NAFLD), yang berisiko mengalami sirosis dan kanker hati, mengalami penurunan kadar serum alanine aminotransferase (ALT) secara signifikan. 

Penghambat SGLT2 juga efektif dalam menurunkan berat badan pada individu yang obesitas dan menurunkan tekanan darah sistolik. Bahkan di jurnal Diabetes Care dijelaskan bahwa obat diabetes SGLT2 ini bisa memperlambat komplikasi diabetes di ginjal. 

Menurut US Food and Drug Administration (FDA), ada empat jenis obat diabetes SGLT2 yang beredar di pasaran, yaitu: Canagliflozin, Dapagliflozin, Empagliflozin dan Ertugliflozin. Obat lain masih dikembangkan dan diuji klinis. 

Uji klinis obat baru

Sebuah uji klinis fase III di Korea Selatan tentang obat penghambat SGLT2 (Enavogliflozin) baru dilakukan untuk mengukur manfaat obat ini sebagai obat tunggal (monoterapi), terapi kombinasi ganda (Enavogliflozin-metformin) dan kombinasi rangkap tiga (Enavogliflozin-metformin-gemigliptin).

Monoterapi Enavogliflozin diberikan pada 160 pasien dengan gula darah tidak terkontrol lewat diet dan olahraga. Terapi kombinasi ganda diujikan ke 200 pasien yang tidak memadai terhadap obat menformin saja. Kombinasi rangkap tiga dilakukan pada 270 diabetesi yang tidak merespon baik terhadap obat metformin + gemigliptin. 

Hasil uji klinis ini mengonfirmasi kemanjuran dan keamanan selama 24 minggu pemberian dosis. Monoterapi Enavogliflozin bisa menurunkan 1% HbA1c. Juga terjadi perbaikan signifikan berat badan, tekanan darah, kolesterol (baik LDL atau HDL), dibanding kelompok plasebo. 

Pada terapi kombinasi ganda dan rangkap tiga menunjukkan hasil tidak kalah dengan Dapagliflozin dalam perubahan HbA1c, perbaikan sensitivitas insulin dan lebih bisa ditoleransi tubuh. 

Penulis utama penelitian, Soo-Heon Kwak, profesor endokrinologi dan metabolisme di Seoul National University Hospital, mengatakan, “Dalam uji coba monoterapi ini, kami dapat menunjukkan aktivitas dan keamanan hipoglikemik superior Enavogliflozin, dibandingkan dengan plasebo. 

“Enavogliflozin diharapkan menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk pasien DM2 karena efek hipoglikemiknya dan memperbaiki kelainan metabolisme seperti berat badan, tekanan darah, kolesterol, dll,” ujar Prof. Soo-Heon Kwak dalam International Congress of Diabetes and Metabolism 2022 (ICDM 2022), di Seoul. 

Daewoong Pharmaceutical (produsen Enavogliflozin) berencana untuk mendapat persetujuan dari Kementerian Makanan dan Obat Korea (MFDS) tahun ini, dan meluncurkan Enavogliflozin ke pasar pada paruh pertama 2023. (jie)