Diabetesi (penderita diabetes) perlu makan teratur, bahkan ditambah camilan, untuk menjaga kadar gula darah. Tidak sarapan justru bisa menyebabkan kenaikan gula darah dan berat badan.
Sebagian besar penderita diabetes sadar bila makanan tertentu – khususnya karbohidrat – mempengaruhi gula darah. Tetapi yang tidak banyak disadari adalah mengatur waktu makan sangat penting untuk mengontrol gula darah.
Linsey DeSoto, RD, dietisien klinis di Gulfport Memorial Hospital, Mississippi (AS), menerangkan sangat penting bagi diabetesi untuk makan teratur dan konsumsi camilan dengan jumlah karbohidrat yang konsisten, di waktu yang sama setiap hari untuk menjaga kadar energi dan kontrol gula yang stabil.
“Mengonsumsi makanan teratur sangat penting bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang menjalani terapi insulin atau minum obat penurun glukosa seperti meglitinide dan sulfonilurea. Melewatkan makan atau camilan saat menjalani terapi ini berisiko mengalami gula darah rendah (hipoglikemia),” katanya, melansir Health.
Tidak hanya memicu gejala seperti gemetar, berkeringat, pusing dan lapar, tetapi jika kondisi ini kerap terjadi, ekstra kalori dibutuhkan untuk mengoreksinya, akibatnya berpotensi terjadi kenaikan berat badan.
Penelitian di jurnal Diabetes Obesity and Metabolism menyebutkan adanya hubungan antara hipoglikemia dan penambahan berat badan pada penderita diabetes tipe 1. Melewatkan waktu makan juga akan menyebabkan konsumsi makanan berlebih di waktu makan selanjutnya, ini bisa menaikkan gula darah.
Hipoglikemia dapat terjadi kapan saja sepanjang hari. Namun, diabetesi yang melewatkan waktu makan atau tidak ngemil secara teratur lebih rentan mengalami hipoglikemia di malam hari (hipoglemia nokturnal).
“Gula darah rendah di malam hari dapat berpotensi berbahaya karena Anda mungkin tidak menyadarinya, meningkatkan risiko episode berikutnya dan membuat Anda kelelahan di siang hari,” DeSoto menambahkan.
Sarapan
Para ahli sepakat bahwa sarapan sehat sangat bermanfaat bagi penderita diabetes. Sarapan dengan menu seimbang tidak hanya membuat Anda merasa kenyang lebih lama, tetapi juga memperbaiki kontrol gula darah.
“Sarapan dalam porsi yang lebih besar, kemudian makan siang dan malam dengan porsi lebih kecil dihubungkan dengan penurunan berat badan, gula darah dan berkurangnya kebutuhan injeksi insulin pada penderita diabetes tipe 2,” kata DeSoto.
Makan siang dan malam
Santapan makan siang dan malam yang seimbang dengan jumlah karbohidrat yang sama tiap hari disarankan untuk menjaga tingkat energi dan gula darah tetap stabil.
Meskipun tidak ada rekomendasi pasti tentang waktu makan yang tepat, imbuh DeSoto, makan malam lebih awal bisa bermanfaat. Studi tahun 2021 pada pasien diabetes tipe 2 menemukan bahwa makan malam dua jam sebelum tidur dikatikan dengan obesitas dan kontrol gula darah yang buruk.
Camilan
Secara umum panduan makan untuk diabetesi mencakup dua kali camilan, di sela waktu makan utama.
“Meskipun camilan dapat mencegah dan mengatasi hipoglikemia pada penderita diabetes, tidak semua penderita diabetes perlu ngemil, terutama diabetes tipe 2. Saat memilih camilan, biarkan kadar gula darah dan rasa lapar memandu Anda,” ujar DeSoto.
Jika Anda berisiko mengalami hipoglikemia nokturnal, mengonsumsi camilan sebelum tidur dapat membantu mencegah gula darah turun terlalu rendah di malam hari.
Waktu makan dan olahraga
Olahraga setelah makan bisa menjadi cara efektif untuk menurunkan gula darah. Reviu sistematik dari 19 penelitian menyimpulkan penderita diabetes tipe 2 yang berolahraga setelah makan - selama 30 menit - memiliki kontrol gula darah yang lebih baik.
Beberapa diabetesi, terutama yang menggunakan insulin atau obat diabetes oral sulfonilurea, mungkin perlu makan sesuatu sebelum berolahraga untuk mencegah gula darah turun terlalu rendah.
“Jika Anda bermaksud untuk berolahraga setelah makan, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengurangi dosis insulin Anda. Anda juga dapat mengonsumsi camilan kecil yang mengandung karbohidrat sebelum, selama atau setelah berolahraga.”
“Sebagai alternatif, olahraga dilakukan sebelum makan dan mengonsumsi insulin, untuk mengurangi risiko hipoglikemia, dan hindari karbohidrat tambahan selama berolahraga,” kata DeSoto.
Hal lain yang perlu diperhatikan
Karena kebutuhan nutrisi tiap individu berbeda dan punya respon berbeda pula pada obat dan makanan, dibutuhkan trial and error untuk mendapatkan waktu makan yang pas.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Rencanakan makanan seimbang yang teratur, mencakup sayuran, protein dan karbohidrat untuk menjaga gula darah dan kadar energi Anda tetap stabil sepanjang hari.
- Seimbangkan asupan karbohidrat dengan olahraga serta penggunaan insulin dan obat diabetes lainnya.
- Catat kapan dan apa yang Anda makan. Catat juga kadar gula darah sebelum dan dua jam setelah makan untuk melihat bagaimana makanan yang Anda santap dan waktu makan memengaruhi gula darah.
- Sertakan camilan sehat, sesuai kebutuhan, berdasarkan rasa lapar dan kadar gula darah.
- Periksa kadar gula darah Anda sebelum dan sesudah berolahraga untuk mengevaluasi bagaimana aktivitas fisik memengaruhi gula darah Anda. (jie)





