probiotik membantu kesehatan tulang
manfaat probiotik untuk tulang

Manfaat Probiotik yang Jarang Diketahui: Menjaga Kesehatan Tulang

Menjaga kesehatan tulang sangat penting karena, tulang adalah struktur utama yang memberi dukungan bagi organ penting. Probiotik mampu meningkatkan penyerapan kalsium dan zat gizi lain yang mendukung kesehatan tulang.

Tulang adalah organ yang hidup, ia tidak statis, setiap saat terjadi perombakan ulang (remodeling) tulang, melibatkan osteoblast (sel pembentuk tulang) dan osteoklas (sel pemecah tulang).

Keduanya bekerja sinergi untuk memelihara tulang sehat. Di masa anak-anak dan remaja, proses pembentukan tulang berjalan cepat, hingga usia 30 tahunan, mulai terjadi penurunan kepadatan tulang. Disebabkan proses pemecahan tulang lebih cepat dibanding pembentukannya. Ini proses alamiah.

Para ahli sudah lama mengetahui adanya hubungan antara mikrobiota usus dan kesehatan tulang, disebut gut microbiota – bone axis.

Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS, Guru Besar Mikrobiologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, menjelaskan, mikrobiota usus dalam kondisi normobiosis (komposisi bakteri baik dan patogen seimbang) memiliki fungsi protektif usus. Usus yang sehat meningkatkan metabolisme tulang.  

“Probiotik akan menghasilkan metabolit, seperti asam lemak rantai pendek (SCFA), peptida bioaktif dan lainnya, berperan dalam penyerapan mineral, termasuk kalsium, yang penting untuk pembentukan tulang,” ujarnya kepada OTC Digest.

Probiotik adalah bakteri baik yang bila dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam jumlah memadai (minimal 109) akan memberi manfaat kesehatan. Bakteri yang digolongkan sebagai probiotik misalnya galur Lactobacillus dan Bifidobacterium.

Penelitian Laura R, Parameswaran N, et al, menyatakan kesehatan saluran cerna sangat penting untuk penyerapan kalsium. Menambahkan mikrobiom (probiotik) dan metabolitnya berkontribusi pada pengaturan kepadatan dan kekuatan tulang.

Bahkan probiotik berpotensi sebagai terapi tambahan untuk osteoporosis. Mekanismenya antara lain, mikrobiota usus yang sehat mencegah terjadinya inflamasi (peradangan), mendukung sistem imun, meningkatkan sintesa vitamin dan SCFA, serta meningkatkan penyerapan mineral, termasuk kalsium dan vitamin D, Prof. Trisye – demikian ia biasa disapa – menjelaskan.

Sebaliknya, pada kondisi usus mengalami disbiosis (terjadi perubahan komposisi bakteri usus, didominasi bakteri patogen) terjadi inflamasi usus, barrier usus terganggu dan penyerapan nutrisi (kalsium) tidak maksimal. Konsumsi probiotik digunakan untuk mengatasi kondisi disbiosis.

Riset Lei M, Guo C, et al, menjelaskan konsumsi susu fermentasi yang mengandung probiotik Lactobacillus casei Shirota (LcS) tiap hari, selama 6 bulan, terbukti meningkatkan metabolisme tulang, mengurangi sakit dan respons inflamasi dari gangguan muskuloskeletal terkait usia. Responden adalah 537 penderita osteoartritis (OA) lutut.  

 ”Mikrobiota usus penting dalam sintesa metabolit-metabolit yang penting untuk membawa kalsium dan vitamin D, memberikan proteksi (mencegah kebocoran usus), serta menstimulasi sistem imun,” urai Prof. Trisye. ”Saat terjadi inflamasi berpengaruh pada pembentukan tulang. Probiotik mendukung usus sehat, meningkatkan penyerapan kalsium, sehingga mendorong peningkatan massa (kepadatan) tulang, dan berfungsi sebagai target potensial untuk mencegah/mengobati osteoporosis.”

Studi menunjukkan probiotik tidak hanya mempercepat regenerasi tulang, tetapi juga menurunkan peradangan sistemik dan nyeri selama terapi patah tulang. Riset di jurnal Microbiota and Host (2023) membuktikan konsumsi LcS – dalam bentuk susu fermentasi – selama 1 hingga 6 bulan mempercepat penyembuhan pasien patah pergelangan tangan dan tulang rusuk.

Kapan probiotik perlu dikonsumsi, apakah hanya saat ada masalah tulang? ”Idealnya probiotik, sebagai makanan/minuman sehat, dikonsumsi rutin tiap hari. Bisa dikonsumsi sedini mungkin, bahkan sejak usia anak-anak,” tegas Prof. Trisye.

Namun, Prof. Trisye mengingatkan, konsumsi probiotik tanpa dibarengi diet seimbang tidak akan banyak manfaatnya untuk menjaga kesehatan tulang. Probiotik sifatnya sebagai adjuvant (tambahan).

Makanan pembentuk tulang

Dari sisi gizi, Luthfianti Diana M, SGz, RD, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, menjelaskan menjaga kesehatan tulang perlu dilakukan sejak dini.

“Penting untuk mengonsumsi makro dan mikronutrien, seperti kalsium sebagai mineral utama penyusun tulang, vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium di usus dan vitamin K mendukung pembentukan protein tulang,” katanya.

Tulang juga membutuhkan magnesium untuk membantu memetabolisme vitamin D, fosfor yang bersama kalsium membentuk struktur tulang, dan protein untuk mempertahankan jaringan tulang.

Beberapa makanan merupakan sumber kalsium, vitamin D, K dan magnesium sekaligus, seperti susu, sapi, sayuran hijau (khususnya kale, bayam dan brokoli), olahan kedelai (tahu, tempe atau susu kedelai), ikan laut, kuning telur dan daging.

Makanan sumber fosfor antara lain, daging ayam, kacang lentil, cokelat hitam, yogurt, kepiting, tiram, keju, dll.

“Yang tidak kalah penting adalah hindari minum teh setelah makan. Zat tannin dalam teh mampu menghambat penyerapan zat besi,” ujarnya. “Berikan jeda sekitar 30 menit setelah makan.”

Kekurangan zat besi tidak hanya berisiko menyebabkan anemia, tetapi juga mengganggu fungsi osteoblast dan osteoklas (mempengaruhi keseimbangan metabolisme tulang), yang dalam jangka panjang mempengaruhi kepadatan tulang.

Selain itu tannin juga dapat memblokir pencernaan dan penyerapan protein, dengan menghambat enzim yang dibutuhkan tubuh untuk memecahnya.

Selain teh, kopi juga tidak disarankan untuk diminum setelah makan. Kafein pada kopi juga memiliki efek yang sama: menghambat penyerapan zat besi.  

”Pola makan sehat adalah kunci untuk mendukung kesehatan tulang yang optimal. Selain itu juga disarankan untuk berjemur, olahraga teratur dan menjaga berat badan. Hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol. Probiotik tidak kalah pentingnya, karena membantu penyerapan zat gizi yang bermanfaat untuk tulang,” pungkas Luthfianti. (jie)