Telat makan malam mungkin tampak tidak berbahaya. Tunggu dulu. Sebuah riset menarik di Prancis mencatat, makan malam setelah jam 9 dapat meningkatkan risiko terkena stroke.
Studi ini melibatkan lebih dari 100.000 orang (80%-nya perempuan), yang masing-masing melengkapi hingga 15 buku harian makan, menunjukkan waktu makan pada hari kerja dan akhir pekan mereka.
Peneliti membagi peserta menjadi tiga bagian berdasarkan jadwal makan malam mereka, paling awal sebelum jam 8 dan paling lambat setelah jam 9 malam.
Selama rata-rata tujuh tahun, penelitian ini mencatat ada sekitar 2.000 kasus penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
Apa yang penelitian temukan?
Peserta yang makan malam terlambat, di atas jam 9 malam, menunjukkan kemungkinan 28% lebih tinggi terkena stroke atau stroke ringan (transient ischemic attack /TIA). Hasil ini dibandingkan dengan mereka yang makan malam sebelum jam 8.
Peneliti mengatakan kita perlu merubah kebiasaan makan malam kita menjadi lebih awal, dengan beberapa hasil studi yang menunjukkan bahwa telat makan malam akan meningkatkan gula darah dan tekanan darah.
Peningkatan tekanan darah di malam hari, yang normalnya lebih rendah, dapat merusak pembuluh darah seiring berjalannya waktu, dan meningkatkan risiko penggumpalan darah yang menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Melansir Dailymail, Dr. Bernard Srour, peneliti senior dari University of Sorbonne Paris Nord, mengatakan, “Sekarang kita berada dalam masyarakat 24/7, di mana orang-orang merasa tidak punya cukup waktu, dan banyak dari kita yang sering makan larut malam.”
“Tetapi mereka yang telat makan malam karena berpikir terlalu sibuk untuk melakukannya lebih awal bisa berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan, walau ini lebih banyak terlihat pada wanita, dan kita membutuhkan lebih banyak studi untuk mengonfirmasi temuan ini.”
Penyakit kardiovaskular termasuk stroke dan stroke ringan, serangan jantung dan penyempitan pembuluh darah jantung sehingga memerlukan tindakan pemasangan ring.
Namun dalam riset tersebut mereka yang makan malam setelah jam 9, dibandingkan individu yang makan sebelum jam 8 malam, tidak mengalami peningkatan risiko penyakit jantung koroner.
Namun setiap jam setelah seseorang makan malam di atas jam 9, hasil penelitian menunjukkan risiko mereka terkena stroke atau stroke ringan meningkat sekitar 8%.
Riset yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications ini juga menemukan lebih banyak bukti, seperti yang terlihat pada studi lainnya, bahwa semakin lama waktu puasa antara makan malam dengan sarapan bisa berdampak baik bagi kesehatan.
Setiap jam ekstra puasa semalaman dikaitkan dengan penurunan 7% risiko terkena stroke atau stroke ringan. Namun ini tampaknya berlaku untuk makan malam lebih awal, berpuasa lebih lama sebelum sarapan. Bukan makan malam terlambat dan sarapan terlambat keesokan harinya. (jie)