Leukemia: Akut dan Kronis | OTC Digest
leukemia_ani_yudhoyono

Leukemia: Akut dan Kronis

Berita bahwa ibu Ani Yudhoyono kena kanker darah, sungguh mengejutkan. Kabarnya, istri dari presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono ini tengah menjalani perawatan intensif di Singapura, sejak 2 Februari lalu.

Menurut spesialis hematologi onkologi dr. Ronald A. Hukom, Sp.PD-KHOM, “Leukemia bukan termasuk 5 kanker tersering di Indonesia. Berdasarkan GLOBOCAN 2018, leukemia menduduki peringkat 9 kanker terbanyak di Indonesia, dengan 13.498 kasus baru (4,44%), dan 11.314 kematian; menjadikannya peringkat 5 untuk penyebab kematian akibat kanker.

Kanker darah atau leukemia relatif jarang pada usia dewasa. Namun pada anak-anak dan remaja, khususnya anak usia 3-5 tahun, ini merupakan kanker yang paling sering ditemukan. American Cancer Society menyebut, hampir  1 dari 3 kanker pada anak dan remaja adalah leukemia.

Baca juga: Omega-3 Cegah Penyebaran Kanker Payudara

Secara garis besar, ada 2 tipe leukemia, yakni tipe akut dan tipe kronis. Menurut dr. Ronald, yang lebih berbahaya adalah leukemia tipe akut. Pada tipe akut, leukemia berkembang sangat cepat. Sedangkan leukemia tipe kronis perkembangannya lambat; bisa saja pasien leukemia kronis hidup sehat bertahun-tahun tanpa merasakan gejala apapun. Pada anak, lebih sering terjadi tipe akut; tipe kronis sangat jarang.

Leukemia bisa terjadiakibat adanya kelainan pada dua jenis sel darah putih: sel limfoid atau sel granulosit (myelosit) muda. Karenanya, secara umum leukemia terbagi menjadi 4 jenis utama: ALL (acute lymphotic leukemia), AML (acute myeloid leukemia), CLL (chronic lymphotic leukemia), dan CML (chronic myeloid leukemia). “ALL banyak pada anak, AML pada dewasa dan tua, CLL pada tua, dan CML pada dewasa dan usia tua,” papar dr. Ronald, saat dihubungi oleh OTC Digest kemarin (14/02/2019).

Belum ada data pasti jenis leukemia mana yang paling banyak ada di Indonesia. Namun dr. Ronal menduga, urutan dari yang terbanyak kemungkinan AML, CML, ALL, lalu CLL.

Ia melanjutkan, CML atau disebut juga LGK (leukemia granulositik kronik) adalah yang paling ringan, dan yang paling berat/ganas adalah AML. “Sekitar 90-95% pasien CML masih hidup sesudah sepuluh tahun. Sedangkan AML, tak sampai 25% yang bisa bertahan hingga lima tahun,” ujarnya.

Baca juga: Pasien LGK bisa Hidup Normal

Belum diketahui apa penyebab munculnya leukemia. Secara umum, kanker terjadi karena ada kesalahan dalam perkembangan sel, sehingga sel jadi tumbuh tidak terkendali. Ditengarai, beberapa hal ini bisa memicu timbulnya leukemia. Antara lain paparan radiasi ion; paparan terhadap bahan kimia tertentu misalnya benzene dan perchylorethylene yang biasa digunakan dalam teknik cuci dry clean; virus tertentu misalnya HIV dan Human T-lymphotropic; obat-obatan tertentu; dan faktor genetik.

Anemia Fanconi juga merupakan faktor risiko terjadinya AML. Ini merupakan kelainan genetik langka, di mana penderitanya memproduksi lebih sedikit sel darah merah dan sel darah putih.

Publik belum tahu jenis leukemia apa yang menyerang ibu Ani. Kita doakan agar beliau cepat pulih seperti sedia kala.  (nid)

_________________________________

Ilustrasi: Background photo created by mrsiraphol - www.freepik.com