kepatuhan pakai masker hanya 25% uji coba PTM dihentikan

Kepatuhan Pakai Masker Di Jakarta Hanya 25%, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Dihentikan

Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang saat ini tengah berjalan di 226 sekolah di Ibu Kota menyusul semakin tingginya kasus positif COVID-19.

Hal ini terungkap dalam Surat Pemberitahuan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 8057/-1.851 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana pada Kamis (17/6/2021).

Dalam surat yang ditujukan antara lain kepada Kabid Persekolahan Disdik DKI dan pejabat pendidikan terkait lain, Nahdiana meminta uji coba pembelajaran campuran agar dilakukan penuh dalam jaringan atau dari rumah sejak dikeluarkannya pemberitahuan ini sampai ada putusan lebih lanjut.

Surat tersebut juga meminta para Kepala Satuan Pendidikan untuk melakukan persiapan untuk mengantisipasi pembelajaran campuran pada tahun pelajaran 2021/2022, meliputi edukasi pada peserta didik dan orang tua tentang disiplin penerapan prokes.

Para Kabid Persekolahan dan para Kasudin Pendidikan juga diminta dalam surat tersebut untuk melaporkan hasil pembinaan dan pemantauannya pada Nahdiana selambat-lambatnya satu pekan sebelum pembelajaran campuran dilaksanakan pada tahun pelajaran 2021/2022.

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Aman B Pulungan, SpA(K), FAAP, menegaskan selama positivity rate >5% maka IDAI tidak merekomendasikan dilakukan pembelajaran tatap muka. Berdasarkan data resmi DKI Jakarta (corona.jakarta.go.id) tingkat positivity rate per tanggal 6 Juni 2021 adalah 17,9%.  

Tetapi kalaupun suatu daerah akan membuka pembelajaran tatap muka, "Harus ada juga laboratorium yang bisa mendeteksi (melakukan whole genome sequencing) varian baru. Ini penting karena varian baru ini cepat sekali, dalam dua tiga hari sakit bisa langsung meninggal,” terang Prof. Aman dalam konferensi pers virtual menyikapi meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia, hari ini Jumat (18/6/2021).

Jakarta tidak sedang baik-baik saja

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dalam kesempatan berbeda menyatakan, Jakarta sedang tidak baik-baik saja akibat lonjakan angka kasus positif dalam beberapa hari terakhir.

"Jakarta sedang tidak baik-baik saja, angka kasus terus naik, BOR (Bed Ocupancy Rate) terus naik, jumlah orang yang masuk rumah sakit makin meningkat," kata Fadil.

Keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) untuk pasien positif hingga saat ini di DKI Jakarta hampir penuh, menyusul lonjakan kasus positif di Ibu Kota dalam beberapa pekan terakhir.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebelumnya menyampaikan bahwa ketersediaan tempat tidur isolasi di Jakarta saat ini sudah mencapai 78%. Kini DKI hanya memiliki sisa kapasitas tempat tidur sebesar 22% dari yang telah disediakan.

Kepatuhan pakai masker turun

Namun yang memprihatinkan adalah walau kasus corona harian terus meroket kepatuhan warga DKI Jakarta untuk memakai masker justru turun.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut bahwa tingkat kepatuhan memakai masker di ibu kota saat ini mencapai titik terendah hanya berada di angka 20-30%.

Dia menyebut tingkat kepatuhan ini terjun hingga 50% dari semula mencapai angka 70% awal 2021.

"Ketaatan terhadap memakai masker sempat di posisi terbaik sekitar 70%. Dalam era sekarang 20-25%. Memakai maskernya turun jadi 25%," ujar Widya dalam jumpa pers di BNPB, Kamis (17/6/2021).

Ini sangat menyedihkan, tetapi beginilah faktanya. Kombinasi faktor kejenuhan masyarakat menghadapi pandemi, euforia vaksin dan adanya varian baru menyebabkan tingginya penularan corona. (jie)