beda kencing batu dan batu ginjal

Kencing Batu dan Batu Ginjal, Apakah Saling Berhubungan, Apa Bedanya?

Orang masih sulit membedakan antara kencing batu dan batu ginjal, padahal keduanya merupakan masalah medis yang berbeda. 

Batu ginjal merupakan batu yang terbentuk di ginjal. Terutama disebabkan oleh urin yang pekat, sehingga memungkinkan mineral mengkristal dan saling menempel. 

Batu ginjal biasanya tidak akan menimbulkan gejala sampai batu tersebut berpindah/turun ke ureter dan menyumbat. Hal ini dapat menghambat aliran urin dan menyebabkan ginjal membengkak dan ureter menjadi kejang, yang bisa sangat menyakitkan.

“Sedangkan kencing batu itu adanya batu di semua saluran kencing. Bisa di ginjal, ureter atau di kandung kencing,” ujar Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K, dari Siloam Hospitals ASRI Jakarta. 

Melansir Mayo Clinic, kencing batu adalah kumpulan mineral keras di kandung kemih. Batu berkembang ketika mineral dalam urin pekat mengkristal dan membentuk batu. Hal ini mungkin terjadi jika ada kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

Batu kandung kemih berukuran kecil dapat keluar tanpa pengobatan, namun terkadang batu kandung kemih memerlukan pengobatan atau pembedahan. 

“Dari gejalanya, batu ginjal tidak selalu ada keluhan (keluhan muncul setelah batu turun ke ureter dan menyumbat). Tapi kalau kencing batu, tiap kali kencing ia sakit,” kata Prof. Nur Rasyid kepada OTC Digest.  

Umumnya, sebagian besar (kasus) memang batu ginjal, imbuh Prof. Nur Rasyid. Kencing batu pada laki-laki hanya terbentuk setelah usia 50 tahun – karena masalah prostat. Sementara pada anak-anak bisa terbentuk karena kurang gizi, atau akibat adanya gangguan berkemih dan gangguan persarafan. 

“Dulu paling sering di daerah Tangerang dan Karawang di mana (masalah) gizi masih banyak, terus dia dehidrasi. Stunting jelas (merupakan faktor risiko kencing batu) kan ia kurang gizi. Jadi kurang gizi itu gampang infeksi. Infeksi itu bisa menjadi precursor atau calon batu, nanti lain-lainnya menempel. Meningkatkan risiko terbentuknya batu di kandung kencing,” Prof. Nur Rasyid menerangkan. 

Penyebab 

Penyebab kencing batu

Batu kandung kemih (kencing batu) bisa berkembang ketika kandung kemih tidak dikosongkan sepenuhnya. Hal ini menyebabkan urin menjadi urin pekat. Urin yang pekat dapat mengkristal dan membentuk batu.

Beberapa infeksi dapat menyebabkan batu kandung kemih. Kondisi paling umum yang menyebabkan kencing batu meliputi:

  1. Pembesaran kelenjar prostat (benign prostatic hyperplasia / BPH). Prostat yang membesar dapat menghambat aliran urin, sehingga kandung kemih tidak dapat dikosongkan sepenuhnya.
  2. Saraf rusak. Biasanya, saraf membawa pesan dari otak ke otot kandung kemih, mengarahkan otot kandung kemih untuk mengencang atau melepaskan. Jika saraf ini rusak – akibat stroke, cedera tulang belakang, atau masalah kesehatan lainnya – kandung kemih mungkin tidak dapat dikosongkan sepenuhnya. Ini dikenal sebagai kandung kemih neurogenik.
  3. Infeksi saluran kemih (ISK). Kondisi ini bisa menyebabkan dapat menyebabkan peradangan pada kandung kemih, memicu terbentuknya batu kandung kemih.
  4. Batu ginjal. Batu yang terbentuk di ginjal tidak sama dengan batu kandung kemih. Mereka berkembang dengan cara yang berbeda. Namun batu ginjal berukuran kecil dapat berjalan menuruni ureter menuju kandung kemih dan, jika tidak dikeluarkan, dapat tumbuh menjadi batu kandung kemih. 

Faktor risiko batu ginjal 

Prof. Nur menjelaskan, seseorang berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal jika salah satu anggota keluarga pernah menderita batu ginjal. 

”Faktor risiko lainnya yaitu dehidrasi, apalagi bagi orang yang tinggal di iklim hangat dan kering sehingga mereka cenderung berkeringat dan malah banyak mengeluarkan cairan. Mengonsumsi makanan yang tingkat protein, natrium (garam) dan gula berlebihan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal.” 

“Mereka yang obesitas, memiliki penyakit pencernaan, pernah melakukan prosedur pembedahan sebelumnya, atau kondisi medis lain seperti asidosis tubulus ginjalsistinuriahiperparatiroidisme, dan infeksi saluran kemih berulang, sering mengonsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu, juga memperbesar risiko terjadinya batu ginjal ini,” jelasnya. (jie)

Baca juga: Pengobatan Batu Ginjal Terbaru: Retrograde Intrarenal Surgery Pecah Batu Ginjal Ukuran Besar dan Keras