apakah omicron subvarian ba2 lebih menular
apakah omicron subvarian ba2 lebih menular

Ini yang Ilmuwan Ketahui Sejauh Ini Tentang Omicron Subvarian BA.2

Mutasi virus corona terus terjadi, dalam keluarga Omicron muncul subvarian yang dengan cepat meningkatkan kasus di berbagai belahan dunia, yakni BA.2. 

Melansir The Conversation, Prakash Nagarkatti dan Mitzi Nagarkatti, keduanya profesor patologi, mikrobiologi dan imunologi dari University of South Carolina, AS menjelaskan apa yang membedakan subvariant BA.2 dengan varian sebelumnya, dan apakah berpotensi menyebabkan kenaikan kasus yang lebih hebat dari sebelumnya. 

Apa itu BA.2 dan bagaimana hubungannya dengan Omicron?

BA.2 merupakan subvarian terbaru Omicron. Asal muasal BA.2 masih belum diketahui jelas, tetapi ia dengan cepat menjadi strain yang dominan di beberapa negara, seperti India, Denmark, dan Afrika Selatan. Bahkan terus menyebar di Eropa dan Asia. 

Varian Omicron – yang secara resmi disebut dengan B.1.1.529  - memiliki tiga subvarian utama: BA.1, BA.2 dan BA.3.Varian Omicron pertama yang terdeteksi di Afrika Selatan pada November 2021 adalah yang subvarian BA.1.

Subvarian pertama ini memiliki keunikan dibandingkan virus SARS-COV-2 original, yakni memiliki lebih dari 30 mutasi di protein paku (bagian virus tempat ia menempel seperti jangkar ke sel manusia). 

Mutasi di protein paku menjadi perhatian para ilmuwan karena mempengaruhi seberapa menular varian tersebut, dan apakah ia mampu melarikan diri dari antibodi yang sudah terbentuk (baik melalui infeksi sebelumnya atau vaksinasi).

“BA.2 punya delapan mutasi unik yang tidak ditemukan di BA.1, dan tidak punya 13 mutasi yang ada di BA.1. Tetapi, BA.2 memiliki sekitar 30 mutasi yang sama dengan BA.1. Oleh karenanya secara genetik relatif mirip, dan dianggap sebagai subvarian dari Omicron, dibanding dianggap sebagai varian baru sama sekali,” tulis Prakash dan Mitzi. 

Disebut varian ‘siluman’

Beberapa ilmuwan menyebut BA.2 sebagai varian ‘siluman’ karena, tidak seperti BA.1, ia lebih sedikit memiliki tanda genetik khusus yang membedakannya dari varian Delta. 

Walau tes PCR standar masih bisa mendeteksi subvarian BA.2, mereka mungkin kesulitan untuk membedakannya dengan Delta, Prakash dan Mitzi menambahkan. 

Lebih menular dan mematikan dibandingkan varian lain? 

BA.2 dianggap lebih menular tetapi tidak lebih mematikan dibandingkan BA.1. Itu berarti BA.2 lebih cepat menular ke orang lain, tetapi tidak membuat mereka sakit berat. 

Tetapi perlu dicatat, berdasarkan riset di Inggris dan Denmark, BA.2 tetap mempunyai risiko rawat inap sama tingginya dengan BA.1.

Infeksi sebelumnya memberikan perlindungan terhadap BA.2?

Ya! Sebuah studi teranyar di jurnal Nature mengatakan bahwa orang yang sebelumnya terinfeksi oleh Omicron subvarian BA.1 memiliki perlindungan yang kuat terhadap subvarian BA.2.

Namun, walau kekebalan alami yang diperoleh setelah infeksi COVID-19 dapat memberikan perlindungan yang kuat reinfeksi dari varian sebelumnya, kekebalan tersebut melemah terhadap Omicron. 

Seberapa efektif vaksin terhadap BA.2?

Sebuah studi pendahuluan baru-baru ini pada lebih dari 1 juta orang di Qatar menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna melindungi terhadap infeksi BA.1 dan BA.2 selama beberapa bulan, sebelum akhirnya menurun sekitar 10 persen.

Namun, vaksinasi booster mampu meningkatkan perlindungan lagi mendekati level aslinya.

“Yang penting, kedua vaksin itu 70 - 80 persen efektif dalam mencegah rawat inap atau kematian, dan efektivitas ini meningkat menjadi lebih dari 90 persen setelah dosis penguat,” Prakash dan Mitzi menegaskan. (jie)