Awalnya Ny. Elly (64 tahun) merasakan gejala seperti ini: betis kaki kiri sering kram di malam hari, kaki terasa berat, pergelangan kaki membengkak. “Kaki rasanya sakit sekali, seperti ditarik-tarik,” katanya. Hasil USG-Dopler gambarannya seperti ada penyumbatan pembuluh darah kaki.
Dirujuk ke dokter spesialis bedah vaskular Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih Jakarta Pusat, kembali dilakukan pencitraan dengan USG-Dopler 2-D. Ny. Elly didiagnosa kaki kirinya mengalami Chronic venous insufficiency (CVI). CVI adalah gangguan aliran darah dari pembuluh darah vena kaki menuju jantung; disebut juga insufisiensi vena kronik atau stasis vena kronis. Katup di pembuluh darah kaki berfungsi menjaga aliran darah ke jantung.
Pada penderita CVI, katup pembuluh darah di kaki tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga terjadi penumpukan cairan di kaki. Itu sebabnya, tungkai kaki kiri pasien ini membengkak dan terasa sakit saat berdiri. Apalagi berdiri terlalu lama.
Lebih sering terjadi pada perempuan
The University of Chicago Medical Center mencatat, CVI lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. Seringnya terjadi pada perempuan usia 40-49 dan laki-laki usia 60-70 tahun.
Gejala CVI yang sering terjadi
- Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.
- Terasa sakit saat berdiri, dan sakit berkurang ketika berjalan atau bergerak.
- Kaki sering kram.
- Kaki yang bermasalah terasa berat.
- Varises.
Penyebab CVI
Pembuluh vena mengalirkan darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Untuk sampai ke jantung, dari pembuluh darah vena di kaki darah mengalir ke arah atas. Otot betis dan otot di telapak kaki perlu berkontraksi, agar pembuluh vena di kaki bisa mendorong darah ke jantung.
CVI terjadi ketika pembuluh darah vena terganggu atau rusak. Akibatnya, darah yang mestinya mengalir ke jantung, berbalik ke bawah. Karena pembuluh vena tak bisa memompa darah menuju jantung, tekanan darah di pembuluh vena meningkat dan terjadi CVI.
Kondisi ini bisa terjadi karena faktor usia, atau karena komplikasi karena ada penggumpalan darah di pembuluh darah kaki, atau deep vein thrombosis (DVT). Bisa juga karena ada tumor di paha, malformasi vaskular, dan berbagai kemungkinan lain yang tak diketahui pasti.
Terapi CVI
Seperti terjadi pada Ny. Elly, dokter menyarankan pasien memakai stoking kompresi (compression stockings). Stoking khusus ini bersifat elastis, mirip kaos kaki panjang yang menutup betis sampai pergelangan dan telapak kaki; jari-jari tetap terbuka. Stoking relatif tipis tetapi kuat menekan. Dimaksudkan untuk membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi pembengkakan.
Disarankan digunakan saat berdiri lama atau bepergian. Saat tidur atau istirahat bisa dilepas. Compression stockings tersedia dalam berbagai level dan ukuran. Dokter yang menentukan tipe dan ukuran mana yang pas dan sesuai dengan kondisi pasien.
Untuk melancarkan aliran darah, pasien disarankan:
- Saat duduk sering menggerak-gerakkan kaki.
- Hindari duduk dengan kaki menyilang.
- Saat tidur kaki diganjal dengan bantal.
- Olahraga teratur.
Tindakan Operasi
Pada kondisi serius, terhadap pasien CVI dapat dilakukan tindakan operasi untuk memperbaiki atau mengatasi katup di pembuluh darah kaki yang bermasalah. Prosedur bypass vena dapat dilakukan bila kondisi pasien sudah tidak bisa lagi diterapi dengan cara lain. (sur)
Baca juga: Penyakit Arteri Perifer Pada Kaki, Gejalanya Obat-obotan Sampai Operasi Bypass