Data dari sejumlah lembaga kesehatan independen menunjukkan bahwa vaksin Sinovac (CoronaVac®) aman bagi anak usia > 3 tahun, lansia, serta ibu hamil dan menyusui dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah.
Selain itu, penelitian membuktikan bila dosis ketiga vaksin Sinovac sebagai booster dapat meningkatkan antibodi sebesar 20 kali bagi mereka yang berusia 18-59 tahun dan >30 kali bagi lansia (60 tahun ke atas).
Pada Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries, Minggu (16/1/2022), Yaping Qiao PhD, peneliti klinis dari Sinovac menegaskan bila CoronaVac® menunjukkan KIPI yang rendah sehingga aman bagi anak usia > 3 tahun, lansia > 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui.
“Dalam uji klinis CoronaVac® di sejumlah negara dari tahun 2020-2021, KIPI pada anak > 3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2 yang berupa nyeri ringan serta demam ringan setelah penyuntikan.
“Sedangkan pada studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brazil pada periode April – Agustus 2021, insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100.000 dosis dan merupakan KIPI terendah dibandingkan empat vaksin COVID-19 lainnya yang digunakan di Brazil,” katanya dalam simposium virtual tersebut.
Ia menambahkan, penelitian di Chili (Oktober 2021) mengungkapkan pemberian booster vaksin Sinovac mengurangi tingkat keparahan COVID-19 dari 56% menjadi 80%. “Selain itu, booster juga meningkatkan efektivitas CoronaVac® dalam mencegah perawatan di Rumah Sakit dari 84% menjadi 88%.”
Efektif untuk Omicron?
Sejak masuknya varian Omicron di Indonesia, tercatat terus ada penambahan kasus. Per 14 Januari ada 572 kasus Omicron di Indonesia, di mana 455 merupakan kasus impor (dari Arab Saudi, Turki, AS, Malaysia, Uni Emirad Arab) dan 117 transmisi lokal.
Dalam simposium tersebut dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD-KP-KIC, selaku tim ad hoc pengendalian COVID-19 dari PAPDI menjelaskan, Omicron memiliki lebih dari lebih dari 55 mutasi di lebih dari 30 protein paku. Ini mempengaruhi kemampuannya untuk menempel sel dan antibodi penetral.
Omicron dengan lebih dari 30 mutasi di protein paku meningkatkan kekhawatiran efikasi vaksin.
Tetapi penelitian menegaskan bila vaksin booster homolog (satu jenis dengan vaksin dosis 1 & 2) meningkatkan titer antibodi penetral melawan Omicron ke level yang diprediksi mampu memberikan perlindungan, dr. Ceva menambahkan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, MEpid, menambahkan “Meskipun gejala yang muncul tergolong ringan, namun tetap diwaspadai karena Omicron memiliki sifat penularan yang sangat cepat.”
Ia menambahkan “Melihat efektivitas booster dalam mengurangi tingkat keparahan COVID-19 dan perawatan di RS, pemerintah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas booster gratis yang telah tersedia.” (jie)
Baca: Booster Vaksin Sinovac Terbukti Efektif Terhadap Omicron