Dalam riset terbaru terlihat bila mayoritas individu yang telah menerima tiga dosis vaksin Sinovac memiliki antibodi penawar yang terhadap varian Omicron.
Sinovac Biotech Ltd. (NASDAQ: SVA) merilis data terbaru yang menunjukkan 95% individu yang telah menerima tiga dosis CoronaVac® (vaksin Sinovac) memiliki antibodi penawar terhadap Omicron. Studi yang diterbitkan di bioRxiv ini diselenggarakan di Tiongkok pada 120 peserta.
Hasil dari penelitian mendukung penggunaan tiga dosis vaksinasi karena tingkat serokonversi dari antibodi penetralisir terhadap Omicron naik signifikan dari 3,3% menjadi 95% untuk rangkaian dua dan tiga dosis masing-masing.
Pada partisipan yang menerima tiga dosis, peneliti juga mengisolasi 323 antibodi monoklonal manusia yang berasal dari memori sel B, setengahnya mengenali receptor binding domain (RBD) dan sebagian dari mereka (24/163) memberikan netralisasi pada virus corona variants of concerns (VOCs).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan suatu varian dianggap VOC apabila berkaitan dengan “peningkatan penularan atau perubahan merugikan dalam epidemiologi COVID-19, ada peningkatan virulensi atau penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan sosial atau pada fasilitas diagnostik, vaksin dan terapi yang tersedia.”
Pearson LIU, juru bicara Sinovac, pada Jumat (14/1/2022), menyampaikan, “Saat dunia terus bergulat dengan munculnya varian baru COVID-19, penelitian ini memberikan kepastian bahwa tipe vaksin nonaktif, salah satu vaksin yang paling banyak digunakan secara global, tetap efektif melawan COVID-19.
“Hasil tersebut juga mendukung tiga dosis imunisasi untuk memastikan perlindungan terhadap COVID-19, sebuah penemuan yang sejalan dengan saran dari WHO dan badan kesehatan di seluruh dunia untuk semua jenis vaksin COVID-19.”
Data terbaru ini muncul karena adanya penemuan baru yang menunjukkan bahwa satu bulan setelah dosis kedua, vaksinasi Sinovac memberikan respons Sel-T yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin mRNA.
Hal ini penting untuk mencegah sakit serius, rawat inap bahkan kematian akibat COVID-19, terutama varian Omicron dan Delta yang sedang merajalela. Temuan yang dipublikasikan pada bulan Desember 2021 ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh LKS Fakultas Kedokteran, The University of Hong Kong (HKUMed) dan Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong (CU Medicine).
CoronaVac® telah disetujui untuk penggunaan darurat oleh WHO dan badan pengawas obat lokal di lebih dari 50 negara dan wilayah. Lebih dari 2,6 miliar dosis vaksin telah didistribusikan ke seluruh dunia dengan lebih dari 250 juta dosis diberikan pada anak-anak berusia 3-17 tahun di Tiongkok, per Januari 2022. (jie)