Awas, Batu Empedu Picu Radang Pankreas | OTC Digest

Awas, Batu Empedu Picu Radang Pankreas

Kasus terbanyak radang pankreas (pankreatitis), disebabkan oleh sumbatan di saluran empedu. Batu dapat terbentuk di kantung empedu. Saat batu ini “melompat” dari kantung empedu, saluran empedu bisa tersumbat. Dari sinilah kasus pankreatitis bermula.

Dr. H. Syafruddin A.R. Lelosutan, SpPD-KGEH, MARS, FINASIM, menjelaskan, “Jika ada rasa sakit yang tidak spesifik di lambung, terasa di perut kiri atas dan rasa sakitnya lebih tajam,  bisa jadi karena ada batu di saluran empedu. Atau radang pankreas.”

Rasa nyeri yang timbul sangat tajam, sehingga penderita akan sangat kesakitan. Rasa nyeri yang hilang- timbul bisa karena perjalanan penyakit yang bertambah berat, dan pengobatan tidak lagi efektif walau sudah minum obat yang benar.

Penyebab paling umum adalah karena ada sumbatan/batu di saluran empedu. Batu empedu merupakan timbunan kristal di kandung empedu atau saluran empedu. Kantong empedu bentuknya kecil menyerupai pir, terletak di bawah hati. Di situ tersimpan empedu yang dihasilkan sel-sel hati. Cairan empedu terdiri dari air, kolesterol, garam empedu, protein dan bilirubin (pigmen empedu).

Saat lemak masuk ke saluran pencernaan, cairan empedu membantu proses pencernaan lemak. Gangguan pada empedu – seperti jumlah kolesterol atau bilirubin berlebihan – dapat menyebabkan pengkristalan yang akhirnya membentuk batu, dan menyebabkan radang pankreas; empedu – pankreas – lever adalah organ tubuh yang saling berhubungan.

“Jika pankreas terganggu, produkis enzim terganggu; bisa meningkat atau menurun. Artinya, akan ada gangguan pencernaan dan gangguan nyerapan nutrisi di usus,” papar dokter yang bertugas di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, itu.

Baca juga : Pankreatitis, Radang Pankreas yang Mematikan

Pada penderita pakreatitis kronis, salah satu cirinya berat badan turun tanpa sebab yang jelas, dan sendi-sendi tangan kelihatan menonjol / jaringan antarsendi sangat tipis, disebut cystic fibrosis atau mucoviscidosis. Ada abnormalitas pengantaran klorida, yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan sodium pada jaringan epitelium (jaringan pelapis di usus, pembuluh darah dan rongga tubuh).

Batu empedu terbentuk karena pola makan yang tinggi bahan pengawet dan tinggi lemak jenuh, yang berpengaruh pada keseimbangan enzim pankreas. Komponen utama batu empedu adalah kolesterol dan sebagian kecil garam kalsium.

Pengobatannya dengan mengonsumsi suplementasi pancreas enzym products (PEPs), yang untuk sementara dapat menggantikan kerja enzim pankreas dalam memecah protein, lemak dan karbohidrat. Juga minum vitamin K dan antibiotik serta diet rendah serat dan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna.

Batu empedu dikeluarkan melalu prosedur pembedahan atau endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP), untuk melebarkan saluran empedu sehingga batu yang menyumbat bisa berpindah ke usus halus. (jie)