terapi pembesaran prostat jinak
pengobatan pembesaran prostat jinak tanpa operasi

Atasi Pembesaran Prostat Jinak dengan Terapi Uap Air

Walau pembesaran prostat jinak banyak terjadi pada pria yang berusia lanjut. Saat ini sudah ada modalitas terapi minimal invasive (tanpa operasi besar) yang memanfaatkan uap air bersuhu tinggi.  

Pembesaran prostat jinak (benign prostate hyperplasia /BPH) merupakan pembesaran pada organ prostat tanpa ada tanda keganasan (kanker), ia bisa menyebabkan sumbatan saluran kemih. Pembesaran prostat merupakan hal yang umum terjadi pada dekade kelima seorang pria, dengan insidensi mencapai hampir 50%. 

Dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, SpU, FICS, dari RS Abdi Waluyo, Jakarta menjelaskan, prostat merupakan organ yang hanya dimiliki oleh laki-laki. Organ ini berfungsi sebagai kelenjar yang akan menghasilkan cairan prostat dan bersama dengan cairan dari kelenjar sekitar (vesikula seminalis) akan mengisi lebih dari 90% cairan mani/semen. 

Tepat di bagian tengah prostat, tambahnya, terdapat saluran kencing (urethra). Selain itu, terdapat juga katup kencing bagian dalam (internal sphincter) yang menempel pada prostat dan berfungsi untuk mengatur aliran keluar cairan ejakulasi dan air kencing. 

“Akibatnya, jika terjadi pembesaran prostat, ini bisa menyebabkan sumbatan dan gangguan pada proses kencing. Di mana, gejala ini lazim disebut gejala saluran kemih bawah (Lower Urinary Tract Symptoms/LUTS),” ujarnya kepada OTC DIGEST. 

Prostat pada dasarnya merupakan organ seksual pria. Prostat sendiri tumbuh dari stimulasi zat yang bernama estosteroneterone (DHT), yang merupakan produk turunan dari hormon testosteron (hormon seksual pria). 

Pengobatan pembesaran prostat jinak berhubungan dengan regulasi hormon testosteron, di mana pengobatan tersebut dapat menimbulkan gangguan seksual pada pria (penurunan libido, disfungsi ereksi, gangguan mood, dll). 

Sementara itu, pengobatan untuk melancarkan kencing dapat menganggu kinerja katup kencing yang mengatur ejakulasi, sehingga dapat menimbulkan’ejakulasi kosong’, suatu kondisi di mana tidak ada cairan mani yang keluar saat ejakulasi (orgasme).  

Terapi uap air

Tatalaksana pembesaran prostat jinak adalah meliputi pemberian obat-obatan (golongan alpha blocker, 5-ARI) untuk mengontrol penyakit, tetapi tidak sepenuhnya menyembuhkan BPH. 

Selain itu ada terapi hormonal, yakni terapi testosteron. Dalam penelitian, pemberian testosteron jangka panjang pada orang yang memerlukan terapi testosteron tidak meningkatkan risiko operasi prostat. Namun perlu dicatat, terapi hormonal hanya diberikan jika memang kadar hormon pasien rendah. 

Salah satu jenis terapi minimal invasive terbaru adalah menggunakan uap air yang ditembakkan, dikenal dengan water vapor thermal therapy. Terapi ini menggunakan frekuensi radio untuk menciptakan energi dalam bentuk uap air. 

Dengan bantuan instrumen khusus dan kamera kecil yang dimasukkan ke dalam uretha, uap panas dengan suhu 103 derajat disuntikan langsung ke dalam prostat pasien secara presisi. 

Uap panas ini akan menimbulkan kematian sel prostat secara luas dan merata karena menyebar secara konveksi. Sel-sel yang mati perlahan akan diserap oleh tubuh, dalam 2 - 4 minggu keluhan pasien diharapkan membaik. Hasil paling optimal akan didapat sekitar 1-3 bulan pasca tindakan. 

Terapi uap air ini tidak menggunakan pembiusan total ataupun spinal, cukup sedasi ringan saja. “Tindakannya juga cepat, dari proses pembiusan hingga pengerjaan hanya sekitar 10-20 menit dengan perdarahan sangat minimal. Pasien juga dapat langsung pulang segera setelah tindakan jika kondisi sudah stabil,” terang dr. Adistra. 

Tindakan ini memiliki risiko medis dan gangguan seksual yang minimal. Sekaligus bisa memutus rantai pengobatan pembesaran prostat, yang biasanya harus diminum seumur hidup dan menimbulkan berbagai konsekuensi seksual. 

Dr. Adistra menambahkan, “Tujuan akhir yang diharapkan adalah pasien bisa terbebas dari obat, kualitas hidup pasien pun lebih meningkat, dan angka kekambuhan yang relatif minimal.” 

Terapi ini direkomendasikan untuk prostat yang tidak terlalu besar, paling ideal antara volume 30 - 80 ml, dengan acuan volume prostat normal berkisar dibawah 25-30 ml. 

“Apakah bisa dilakukan untuk prostat yang lebih besar dari 80 ml? Bisa saja, tapi harus dirundingkan risk-benefit-nya dengan pasien, dan mungkin disarankan untuk menjalani terapi lain yang lebih efektif, seperti operasi laser prostat” pungkasnya.  (jie)