mencegah gangguan irama jantung fibrilasi atrium kambuh
mencegah gangguan irama jantung fibrilasi atrium kambuh

Anda Menderita Fibrialasi Atrium? Lakukan Ini Untuk Mencegah Gangguan Irama Jantung Ini Kambuh

Gangguan irama jantung fibrilasi atrium memerlukan penanganan jangka panjang. Untuk mencegah kekambuhan dibutuhkan perubahan gaya hidup, diet, olahraga dan pengaturan obat-obatan yang tepat. 

Fibrilasi atrium (atrial fribrillation / AF) adalah kondisi seumur hidup yang berubah seiring waktu. Ini merupakan kelainan irama jantung – bisa berdetak lebih cepat, lambat atau tidak teratur – akibat muncul banyak sumber listrik di serambi (atrium) jantung. 

Normalnya detak jantung, atau irama normal jantung, dipicu oleh satu sumber listrik di jantung yang disebut sinus (SA) node

Framingham Heart Study yang melibatkan 5209 orang sehat (tidak menderita penyakit kardiovaskular) menunjukkan, dalam periode 20 tahun angka kejadian FA adalah 2,1% pada laki-laki dan 1,7% pada perempuan. 

Di Indonesia angka kejadian FA ikut meningkat. Data RS Jantung Harapan Kita, menunjukkan peningkatan dari 7,1% (2010), menjadi 9% (2011), 9,3% (2012) dan 9,8% (2013).

Menurut Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), dari RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, penderita fibrilasi atrium berisiko 5 kali lebih besar mengalami stroke, dibandingkan orang tanpa FA.  

Sangat penting bagi setiap penderita fibrilasi atrium untuk mengelola penyakit dalam jangka panjang. Terutama untuk mencegah gangguan irama jantung ini kambuh. 

Heart Foundation menyebutkan orang-orang yang paling berhasil mengelola AF adalah yang memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi mereka, pengobatan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi gejala yang muncul. 

Mengelola dan mencegah kekambuhan fibrilasi atrium

Gejala yang muncul bervariasi, tergantung jenis AF yang dimiliki penderita, dan seberapa parah. Tetapi diketahui bila perubahan gaya hidup mampu mencegah fibrilasi atrium kambuh. 

Beberapa hal yang direkomendasikan menurut Heart Foundation antara lain: 

  1. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol.
  2. Berhenti merokok.
  3. Olahraga teratur pada tingkat yang bisa Anda lakukan dengan nyaman, ditunjukkan dengan masih bisa berbicara lancar sambil melakukan latihan. Olahraga terbukti akan memperbaiki kebugaran tubuh, menjaga kadar tekanan darah, gula darah dan kolesterol. “Penelitian di Australia menyatakan penurunan berat badan berhubungan dengan pengurangan signifikan gejala dan keparahan AF,” terang Brendon Roxbourg, ahli fisiologi klinis, di AS.
  4. Konsumsi makanan sehat seperti daging tanpa lemak, perbanyak sayuran, buah dan kacang-kacangan. Kacang merah, misalnya, selain tinggi omega-3 yang membantu mengangkut kolesterol jahat, ia juga tinggi potassium yang membantu jantung berdetak lebih baik. 
  5. Jaga tekanan darah. 

Pengaturan obat

Fibrilasi atrium adalah kondisi yang bagi banyak orang berarti minum obat seumur hidup. Adalah normal khawatir tentang hal ini. 

Dr. Fraser Hamilton, dari Heart Foundation menjelaskan obat yang memelankan irama jantung bisa mempengaruhi seseorang dengan cara yang berbeda, dibutuhkan waktu untuk memperoleh dosis yang tepat. 

“Bila Anda mengonsumsi warfarin (pengencer darah) bisa membutuhkan waktu beberapa minggu untuk menentukan dosis yang sesuai. Saya punya pasien yang bisa membutuhkan 15 mg, tapi ada juga yang hanya perlu 1 mg. Anda tidak akan tahu (dosis yang tepat) sampai Anda mencobanya,” dr. Hamilton menambahkan. 

Menurut Prof. Yoga Yuniadi, pemberian obat bagi penderita fibrilasi atrium terbagi dalam 4 fase. Pertama, obat pengencer darah untuk mencegah stroke. Kedua, mengontrol supaya laju jantung tidak menjadi cepat. Ini untuk mencegah terjadinya gagal jantung dan serangan jantung. 

Ketiga, mengusahakan mengembalikan ke irama normal, dengan obat atau tindakan ablasi (membakar area jantung yang menjadi sumber listrik abnormal). Keempat, melakukan terapi untuk mencegah kekambuhan AF setelah irama jantung sudah normal, misalnya dengan obat penurun kolesterol.  

Penting untuk terbuka dengan dokter tentang efek samping yang mungkin muncul akibat obat yang Anda minum. Dokter mungkin akan merubah dosis atau meresepkan obat yang berbeda. Jangan hentikan pengobatan kecuali disarankan oleh dokter; penghentian pengobatan secara mendadak bisa berbahaya. (jie) 

Baca: Bagaimana Kacang Merah Cegah Gangguan Irama Jantung Fibrilasi Atrium