Sosoknya kerap muncul di layar TV saat membawakan iklan minuman kemasan. Ia juga pernah didapuk sebagai pembawa acara Dr. OZ Indonesia di TV. Yup, Ia lebih tampak seperti model ketimbang dokter.
Sebelum menyandang status dokter, ia sudah lebih dulu malang-melintang sebagai model. Terakhir, ia meraih juara kedua dalam pemilihan Putri Indonesia 2010, dan mendapat predikat Putri Indonesia Lingkungan 2010. Ia adalah dr. Reisa Broto Asmoro.
Ternyata wanita yang bernama lengkap Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Reisa Kartikasari ini pernah mengalami keguguran saat mengandung anak pertama. Janin gagal berkembang. “Dari minggu ke tujuh saya sudah curiga. Kok sampai sembilan minggu nggak banyak perubahan. Ditunggu sampai 12 minggu, tetap tidak banyak berubah, maka dikeluarin,” kenangnya.
Tetapi dukanya tidak lama ia rasakan Tak dinyana, kurang dari sebulan ia sudah hamil lagi. Ketika itu, ia dan suami sedang traveling ke Puket, Thailand. “Snorkeling, naik speed boat, lompat-lompatan. Belum tahu kalau hamil,” paparnya.
Mengetahui kandungan sudah kembali isi, sebagai bagian dari keluarga Keraton Solo, ritual-ritual berkaitan dengan kehamilan pun dilakukan. Tujuannya aagar proses kehamilan berjalan lancar, tidak ada gangguan. Ritual lengkap dengan sesajen dilakukan tiap bulan ganjil, seperti ritual neloni pada bulan ke tiga, dan mitoni saat tujuh bulan kehamilan.
“Repot tapi seru, he he he,” kekehnya. “Banyak pantangan. Misalnya, pantang mengonsumsi durian atau nanas saat awal kehamilan karena bisa menggugurkan, dan bahwa kelapa muda hanya boleh dikonsumsi menjelang kelahiran.
“Pantangan itu saya langgar, ha ha ha. Pepaya muda saya makan, tapi tidak banyak. Durian kalau ingin ya icip-icip saja,” papar wanita kelahiran Malang, 33 tahun lalu ini.
Pada kehamilan kedua tersebut anehnya, kandungannya tidak tampak “membalon”. Meski ia seorang dokter, di awal kehamilan kondisi ini sempat menghantui. “Apalagi, setiap ketemu narasumber – saat itu dalam acara Dr. OZ Indonesia -- mereka pasti bertanya: lho hamil kok perutnya kecil? Hati-hati, jangan-jangan otak janin tidak berkembang. Hati –hati, jangan-jangan ini-itu,” papar Reisa.
Rasa was-was pupus ketika ia periksa ke dokter kandungan. Bentuk, berat dan pertumbuhan janin semuanya normal. Juga air ketubannya. Mengapa perutnya tidak seperti sedang hamil? Menurut dokter obgyn yang memeriksa, “Itu karena sejak sebelum hamil, saya rajin olahraga. Akibatnya jumlah lemak di perut tipis. Perut lebih kencang dan ketika hamil, perut tidak serta-merta melar tidak terkontrol.”
Dan pada 29 Maret 2015 ia melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama RR. Ramania Putri Broto Asmoro.
Hamil tetap cantik
Para ibu atau calon ibu bisa mencontoh Reisa. Dalam kondisi hamil pun ia tetap kelihatan cantik. Bisa jadi karena janin yang dikandungnya perempuan. Pastinya, Reisa merawat diri selama kehamilan.
Ia beranggapan, hamil jangan dijadikan alasan untuk makan dalam porsi ganda dan mengurangi frekuensi aktivitas. ”Hamil itu peristiwa normal, bukan penyakit,” ujarnya.
Benar, hamil mengakibatkan perubahan fisiologis. Bagaimana pun, pekerjaan dan hobi bisa dilakukan. Dengan beraktivitas, rasa mual bisa dialihkan.
“Saya mengalami mual muntah yang cukup mengganggu. Yang menjadi semangat saya adalah bahwa hamil merupakan sesuatu yang membahagiakan. Kalau mual, saya alihkan perhatian dengan bekerja, dan hobi. Lambat laun mual tidak kepikiran lagi,” katanya.
Ia menganjurkan, ibu hamil juga konsultasi ke dokter terkait jumlah kalori, mikronutrien dan makronutrien yang dibutuhkan semasa hamil.
"Ibu sering beralasan harus makan dengan porsi ganda, karena anak dalam kandungan butuh makan. Padahal, bayi tidak butuh sebanyak itu. Konsultasi dengan dokter, berapa protein, kalori, lemak, dan karbohidrat yang dibutuhkan si kecil," pungkasnya. (jie)