Cakupan Imunisasi Dasar di Jawa Barat Meningkat, Dokter: “Vaksinasi Melindungi Diri dan Komunitas”
cakupan_imunisasi_vaksinasi

Cakupan Imunisasi Dasar di Jawa Barat Meningkat, Dokter: “Vaksinasi Melindungi Diri dan Komunitas”

Cakupan imunisasi dasar lengkap di Jawa Barat menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir, berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada 2020, cakupan imunisasi mencapai 87,4%, lalu meningkat jadi 89,9% pada 2021. Pada 2022 terjadi peningkatan signifikan; capaian imunisasi dasar lengkap mencapai 107%, melampaui target.

“Imunisasi telah terbukti menjadi salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling aman dan efektif dalam sejarah,” ungkap dr. R. Vini Adiani Dewi, MMRS, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dalam talk show peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2025 di Bandung, jawa Barat (4/5/2025). Berbagai penyakit berbahaya seperti cacar (smallpox), kini telah berhasil diberantas berkat keberhasilan program vaksinasi global. Demikian pula dengan polio, yang di masa lampau menyebabkan kecacatan massal, kini hampir sepenuhnya dieliminasi di banyak belahan dunia.

Berbagai penyakit lain seperti campak, rubella, difteri, tetanus, pertusis, hepatitis, hingga pneumonia, sekarang juga sudah bisa dicegah dengan imunisasi. “Ini adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan kekuatan vaksin dalam melindungi nyawa manusia,” tambahnya.

Peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2025 di Bandung / Foto: Takeda

Hal ini diamini oleh dokter spesialis anak, Dr. dr. Eddy Fadlyana, Sp.A(K), Mkes. “Pemberian imunisasi sesuai jadwal bukan hanya penting untuk melindungi individu, tetapi juga membangun kekebalan komunitas, sehingga kita dapat mencegah terjadinya wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi,” tuturnya. Jadwal imunisasi yang direkomendasikan IDAI disusun berdasarkan bukti ilmiah terkini untuk memberikan perlindungan optimal di setiap tahap pertumbuhan anak.

Ia melanjutkan, ibu tak perlu khawatir terhadap imunisasi, karena vaksin yang beredar telah terbukti secara ilmiah aman dan efektif. “Vaksin bisa menjadi upaya terbaik yang dapat kita lakukan untuk menjaga anak-anak kita dari risiko penyakit berat, komplikasi serius, dan kematian yang dapat dicegah, serta salah satu investasi terbaik untuk kesehatan kita hari ini dan masa yang akan datang,” imbuh Dr. dr. Eddy.

Vaksin Dengue juga Disarankan

Saat ini, ada lima imunisasi utama yang wajib diberikan untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit serius, yaitu: vaksin hepatitis B, vaksin polio, vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis), vaksin campak-rubella, dan vaksin pneumonia (PCV). “Seiring berkembangnya tantangan kesehatan masyarakat, vaksinasi dengue kini juga direkomendasikan untuk melindungi anak-anak dan dewasa muda dari ancaman infeksi dengue, yang dapat berujung pada komplikasi berat bahkan kematian,” ujar Dr. dr. Eddy.

Dengue memang masih menjadi ancaman nyata di Indonesia. Tahun lalu menjadi tahun dngan kasus dengue terbanyak sepanjang sejarah di Indonesia. Perlu diingat, dengue bukanlah penyakit musiman; risiko infeksi ada sepanjang tahun. Siapapun bisa terkena, tanpa memandang usia, lokasi tempat tinggal, maupun gaya hidup.

Tidak ada obat khusus untuk dengue, sehingga pencegahan menjadi kunci utama. Antara lain dengan menerapkan 3M Plus secara konsisten, dan melakukan metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi. “Imunisasi adalah fondasi utama dalam mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk dengue” tegas Ketua IDAI Cabang Jawa Barat, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K).

Asosiasi medis merekomendasikan vaksin dengue untuk kelompok usia anak maupun dewasa, yaitu usia 6 hingga 45 tahun. Vaksinasi dengue bisa diberikan tanpa memerlukan riwayat infeksi dengue sebelumnya. “Untuk memperoleh perlindungan optimal, seseorang harus mendapatkan dosis yang tepat sesuai petunjuk dokter, yaitu dua dosis yang diberikan dalam rentang waktu tiga bulan,” jelas Dr. dr. Anggraini.

Seperti vaksinasi pada umumnya, vaksinasi dengue bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga mencegah kita menjadi sumber penularan kepada keluarga dan komunitas. “Melengkapi imunisasi, termasuk vaksinasi dengue, adalah bentuk tanggung jawab kita bersama untuk menjaga masa depan yang lebih sehat. Setiap langkah pencegahan yang kita ambil hari ini, sekecil apa pun, akan membawa dampak besar bagi keselamatan generasi yang akan datang,” pungkasnya.

Semua ini dipaparkan dalam talk show edukatif bertajuk "Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas", dalam rangka memperingati PID 2025. Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ini diikuti oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter umum, bidan, perawat, juru imunisasi, serta masyarakat umum. Sebagai bagian dari komitmen untuk memperluas dampak positif program ini, IDAI Jawa Barat menggandeng mitra dari sektor swasta dan industri, termasuk PT Takeda Innovative Medicines. (nid)

_____________________________________________

Ilustrasi: Image by prostooleh on Freepik