Bagi Melly Goeslaw, kata kanker sangat akrab. “Sekitar 60-70% keluargaku meninggal gara-gara penyakit ini,” ungkap Melly, saat dijumpai dalam diskusi Vaksinasi HPV Dini Selamatkan Generasi Penerus Bangsa di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Mendiang ayahnya, penyanyi Melky Goeslaw, meninggal akibat kanker payudara pada 2006, hanya dua tahun setelah didiagnosis. “Kita gak pernah terpikir kalau laki-laki juga bisa kena kanker payudara,” ucap Melly.
Setahun lalu, kakak Melly meninggal dunia akibat sirosis (pengerasan hati). Ada pamannya yang meninggal karena kanker paru. “Jadi saya merasa, punya genetik kanker cukup ‘tebal’. Harus ekstra hati-hati,” ujar penyanyi yang dengan suara khas dan gaya panggung eksentrik ini.
Kondisi ini membuatnya sadar bahwa ia perlu melakukan upaya lebih. Setiap tahun, ia rutin melakukan medical check up termasuk mamografi dan tes Pap. Bahkan tahun lalu, ia melakukan pemeriksaan PET-Scan. Bukannya paranoid, “Kanker itu tidak mengenal gemuk atau kurus, acak sekali. Satu-satunya cara mendeteksi kanker secara dini adalah dengan pemeriksaan rutin.”
Apalagi menurut Melly, peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat itu sangat besar. “Saya harus jadi perempuan yang sehat. Masih banyak cita-cita dan mimpi yang ingin saya raih,” ujar ibu dua anak ini. Sebagai ibu, tentu ia ingin melihat anaknya kuliah, menikah, dan punya anak. “Wajib sehat supaya itu semua bisa terealisasi,” imbuhnya.
Duta Kanker Serviks
Begitu tingginya kesadaran Melly Goeslaw terhadap kanker, tanpa ragu ia melakukan vaksinasi HPV di kesempatan pertama, ketika vaksin ini masuk Indonesia sekitar 10 tahun lalu. “Waktu saya tes Pap, dokter bilang sekarang sudah ada vaksin untuk mencegah kanker serviks. Saya langsung vaksin,” tutur kelahiran Jakarta, 7 Januari 1974.
Tak heran bila kemudian ia didapuk menjadi Duta Kanker Serviks oleh KICKS (Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks). KICKS adalah gerakan yang digagas oleh berbagai kalangan (medis maupun non medis), demi upaya pencegahan kanker serviks di Indonesia. Kanker serviks sendiri merupakan kanker pembunuh nomor dua perempuan Indonesia, yang disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papillomavirus).
Sebagai Duta, Melly Goeslaw akan menyosialisasikan secara masif mengenai kanker serviks, agar masyarakat makin sadar mengenai bahaya penyakit ini. “Kanker ini bisa dicegah sejak dini, jadi kenapa tidak kita cegah?” papar pencipta lagu yang awalnya dikenal sebagai vokalis di band Potret. Kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang bisa dicegah dengan vaksinasi. “Dari semua jenis kanker yang ada, minimal kita terhindar dari kanker serviks,” tambah Melly. Ia mengingatkan, tetap harus periksa secara rutin meski sudah vaksinasi.
Ada anggapan, tidak akan kena kanker serviks kalau tidak suka gonta-ganti pasangan. “Nggak ada hubungannya sama sekali. Kanker serviks bukan dari gaya hidup seksual,” tegas Melly. Menurut pemaparan dokter, virus HPV bisa berada di mana pun, termasuk handel pintu. Seperti virus flu, yang bisa menyebar lewat jabatan tangan.
Pencipta dan pelantun tembang Bunda ini juga sangat detil menjaga kebersihan daerah intim. Buatnya, toilet harus bersih, dan rajin ganti saat datang bulan; jangan tunggu penuh baru ganti. “Jadi perempuan harus bersih, gak boleh jorok. Kalau ke toilet umum, bawalah tisu pembersih,” ujar Melly.
Melly berharap pengalamannya bisa bermanfaat untuk orang lain, dan menginspirasi banyak perempuan untuk rutin periksa dan melakukan vaksinasi HPV. “Saya memang punya genetik kanker. Tapi bukan berarti yang tidak ada genetik tidak kena kanker. Tetap harus rutin periksa seperti saya,” tandasnya.
Treadmill setiap hari
Terkait pola makan, tidak ada diet khusus yang dijalani Melly, “Samalah kayak orang lain.” Bisa dibilang tidak ada pantangan makanan. Untuk kanker serviks memang tidak ada makanan tertentu yang harus dihindari, karena kanker ini disebabkan oleh virus. Sedangkan untuk kanker usus besar, daging merah kerap disebut sebagai salah satu faktor risiko.
Melly sendiri menghindari daging kambing. Bukannya memantang, tapi karena memang tidak suka. Ini membuatnya sedikit mengurus ketika menjadi relawan di Palestina Desember 2017 lalu. Di sana, makanannya serba kambing. Alhasil, Melly hanya bisa makan roti, sambil merindukan rasa sambal.
Untuk olahraga, Melly berlatih di treadmill setiap hari. “Kadang bisa satu jam, karena sudah biasa. Badan jadi segar,” ujarnya. Sedangkan kedua anak lelakinya, tidak perlu lagi disuruh berolahraga, “Mereka olahragawan semua. Sepak bola, basket, pencak silat.”
Yang perlu diajak Melly kepada mereka adalah vaksinasi HPV. “Aku baru tahu semingguan ini kalau vaksin HPV juga bisa dilakukan ke anak laki-laki,” tuturnya. Dalam waktu dekat, Melly akan mengajak mereka vaksin. “Mumpung masih muda. Mas Anto (Anto Hoed- suaminya, red.) juga belum vaksin, sekalian saja nanti,” pungkasnya. (nid)