Pasangan muda ini kompak menegaskan, sarapan penting untuk bekal memulai hari. Sarapan buat mereka adalah the most important meals of the day, makanan paling penting dalam sehari. Mereka berdua menegaskan: jangan tidak sarapan, apapun menunya.
Terlihat sederhana, sarapan bisa manjadi ‘kemewahan’ bagi mereka yang sibuk. “Saya dulu tidak biasa sarapan. Sejak menikah, baru saya belajar tentang pentingnya sarapan,” papar BCL. Diakui sarapan adalah sesuatu yang gampang dilewatkan karena asalan terburu-buru.
Artis dan penyanyi kelahiran Jakarta, 33 tahun lalu ini bertutur tentang masa kecilnya. Katanya, “Papa mama sama-sama bekerja. Jadi kami tidak pernah bisa duduk bareng untuk sarapan. Berbeda dengan keluarga orangtua Ashraf. Sebelum ia berangkat sekolah dan papanya pergi ke kantor, mereka duduk bersama mengelilingi meja makan untuk sarapan.”
Sang suami memang yang menularkan keharusan sarapan sebelum beraktivitas. Untuk itu, BCL merasa sangat beruntung. Bagi aktor asal Malaysia itu sarapan bukan sekedar makan pagi. Ia banyak membaca literatur tentang pentingnya sarapan dan nutrisi yang baik bagi tubuh.
“Tidak perlu makan besar untuk sarapan. Yang penting nutrisinya seimbang,” imbuh pemeran Ainun di film Habibie & Ainun ini. Menurut ahli gizi, meskipun sarapan hanya mengandung ¼ porsi total kalori sehari, tetap harus mengandung makronutrisi (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrisi (vitamin, mineral, air).
BCL dulu kerap melewatkan sarapan karena belum tahu manfaatnya. Yang dirasakan, karena tidak sarapan, “Saya suka tidak enak badan. Atau, perut tiba-tiba sakit. Itu karena aku skip satu proses (sarapan) dan langsung makan siang. Padahal, sejak tidur malam sampai makan siang waktunya panjang.”
Melewatkan satu proses makan, efeknya terasa di badan dan,”Untuk jangka panjang, nggak bagus.” Riset membuktikan, skip sarapan dapat memicu kegemukan dan menyebabkan kurang konsentrasi. Riset terbaru oleh tim peneliti dari Osaka University, Jepang, tidak sarapan meningkatkan risiko stroke 30% pada penderita hipertensi.
Keluarga Ashraf-BCL bila sarapan tidak dengan menu nasi. Seringnya roti dan telur. Kadang buah dan telur, biskuit gandum, waffle atau pancake. Menu-menu ini dinilai sesuai dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang harus serba cepat.
“Sarapan nasi malah ngantuk. Tidak bisa beraktivitas dengan energi tinggi,” kata ibu dari Noah Sinclair ini.
Siapa yang menyiapkan sarapan? “Tergantung malamnya siapa yang pulang lebih awal. Kalau saya pulang lebih dulu, bisa istirahat lebih awal. Bangunnya lebih dulu untuk bikin sarapan buat suami dan anak. Kalau suami pulang awal, besoknya dia yang bikin sarapan. Kalau dua-duanya pulang pagi, si mbak yang bikin sarapan, hahaha.”
Sarapan menjadi bagian dari diet sehat bagi pasangan Ashraf - BCL. Ketika menjalani program pengurangan berat badan pascamelahirkan, BCL konsultasi ke ahli gizi. Setelah berat badan kembali normal, sang suami banyak memberi masukan tentang makanan yang sehat.
“Kami terus men coba gaya hidup yang lebih sehat. Nutrisi apa yang dibutuhkan, dan bagaimana membuat tubuh lebih fit. Usia bertambah, kebutuhan nutrisi berbeda. Termasuk apa olahraga yang tepat. Kombinasi itu semua sekarang lagi kami pelajari,” terang pemain dalam film Saus Kacang ini.
Ia berpendapat, menjalani gaya hidup sehat harus muncul dengan kesadaran sendiri. Tidak bisa hanya ikut tren. Selain belum tentu sesuai dengan kondisi tubuh, hal itu berisiko kita kekurangan nutrisi. Diet yang dijalankan sebenarnya sederhana, yaitu menyantap makanan rendah karbohidrat dan tanpa gorengan. Pemilihan protein dan buah dilakukan secara selektif. “Tidak ada buah yang kaya karbohidrat seperti mangga. Protein bukan berupa seafood, dan dimasak dengan cara ditim atau bakar,” terangnya.
BCL bukan penganut diet “garis keras”. Katanya, “Agar badan sehat, pertama-tama kita harus merasa nyaman dengan diri kita; apa adanya. Saya nggak yakin, diet ketat adalah langkah yang tepat. Yang penting, sayanya bahagia.” Bahagia itu misalnya bahwa ia dan suami kadang jajan atau makan di luar rumah. Hanya saja, “Kami memilih, makanan minuman apa yang boleh masuk ke dalam tubuh.”
Untuk olahraga BCL memilih pilates, sedangkan suaminya jatuh hati pada crossfit. Pilates dinilai cocok karena bisa menjadi dasar untuk meningkatkan kekuatan inti. Maksudnya adalah penguatan otot-otot internal dalam tubuh, seperti otot-otot punggung. Saat kekuatan inti meningkat, maka otot-otot ini akan bekerja sama dengan otot-otot lain yang lebih dangkal untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh menjadi lebih baik dan ringan.
Kekuatan inti juga meningkatkan stabilitas dan keseimbangan dalam tubuh. Inilah cara pilates meringankan dan mengatasi masalah nyeri punggung. Jika tulang belakang dalam posisi benar dan stabil, akan bisa menahan beban dengan baik. Tubuh pun bisa bergerak dengan efisien dan bebas.
Adapun crossfit kegemaran suami, adalah program latihan menggunakan kegiatan sehari-hari (fungsional) yang dilakukan dalam waktu singkat serta intensitas tinggi. Setiap harinya, latihan crossfit berbeda-beda. Hari ini menu latihan adalah mendorong dan menarik, besok berbeda lagi.
Family time
Sarapan atau makan pagi, bila dilakukan dengan benar, bisa menjadi momen untuk saling mendekatkan dan mempererat semua anggota keluarga. Melihat di wajah si kecil Noah (5 tahun) ada bekas bantal karena baru bangun tidur, merupakan hiburan tersendiri bagi BCL.
“Noah seperti bapaknya, lebih memilih bangun pagi dan sarapan daripada skip breakfast. Kalau mood-nya lagi bagus, mulai bangun pagi, sarapan, mandi dan ke sekolah semua berjalan lancar. Tapi, kadang ia malas bangun. Sarapan sambil mengantuk dan wajah masih bau bantal, lucu,” BCL tersenyum.
Di akhir pekan, saat semuanya santai, sarapan dengan menu sederhana menjadi ajang kumpul untuk mempererat ikatan keluarga. “Apalagi kalau sedang kumpul keluarga besar,” kata BCL. “Dan karena Ashraf orang Melayu, menunya pasti nasi lemak.” (jie)