Bagi Tatang Ramadhan Bouqie, “Melukis membuat sehat lahir batin.” Pertama, karena kegiatan itu sangat menyenangkan. Kedua, ia bekerja di rumah sambil mendengarkan musik. Tidak kena macet dan bosnya adalah diri sendiri. Pada 11 Mei 2017 lalu, ia genap 64 tahun.
“Selama 30 tahun saya menjadi grafis desainer. Sekarang hampir 100% melukis,” ujarnya. Pada 26 Februari – 9 Maret 2015 ia pameran di Jakarta bertema Human Absurdity.
Meski urang Sunda, ia tak suka lalapan. Sukanya sayur masakan istri tercinta, seperti capcay atau sayur bayam. Dan bagi istrinya yang punya darah Belanda, kebersihan nomor 1. Sejak usia 40, ayah 2 anak ini makin sadar kesehatan. Ia makan nasi 1xsehari. Makan sate, “Paling 3 tusuk, 3 bulan sekali.” Jeroan, softdrink, alcohol: no! Durian, “Sudah 20 tahun dihindari.” Diet? Kebetulan, “Saya tidak terlalu suka makan.”
Subuh bangun tidur, ia di depan kanvas. Usai makan siang, kadang tidur ½ - 1 jam. Melukis lagi sampai jam 20.00 – 21.00. Malam tidur 4-5 jam. “Percuma begadang, karena besoknya harus nebus tidur.” Lagi pula, seniman tak harus begadang atau nyentrik. “Yang penting karyanya.”
Keterangan foto: koleksi pribadi