Luar biasa! Ari Lasso dapat bertahan menjalani 6x kemoterapi, dan dokter menyatakan tubuhnya sudah “bersih” dari sel kanker lymphoma yang berkembang cepat. Hari Selasa 8 Februari 2022, mantan vokalis Dewa 19 ini mengunggah foto diri terbaru di Instagramnya.
Ia mengenakan kaos warna gelap, berkacamata seperti biasa, dan wajahnya tampak sehat berseri. Kepalanya yang masih plontos akibat efek samping kemoterapi, dilindungi penutup kepala bermotif hitam putih. "Kira2 demikianlah penampakan sore ini. #arilasso #alass2022 #recovery," tulisnya.
Ari Lasso terdiagnosa mengidap penyakit kanker limpa, DLBCL (Diffuse Large B-Cell Lymphoma). Kanker yang dialami Ari termasuk langka. Setelah menjalani operasi, Ari menjalani kemoterapi sebagai langkah penyembuhan karena kanker dapat tetap menyebar melalui jaringan darah.
Sang istri, Vita Dessy, yang selalu setia mendampingi suami merasa bahagia melihat hasil tes pemeriksaan terakhir, yang menyatakan Ari Lasso sudah bersih dari kanker.
"Kami sekeluarga, aku, anak-anak optimis papa bisa sembuh. Puji Tuhan, kemarin PET (Positron Emission Tomography) scan terakhir hasilnya sudah bersih," ujar Dessy, Selasa 8 Februari 2022." Baginya, suami adalah sosok yang hebat, karena dapat bertahan menjalani 6 x kemoterapi.
Kemoterapi untuk membunuh sel kanker
Bagi penderita kanker, kemoterapi merupakan tahapan yang berat namun harus dilalui untuk memperoleh kesembuhan. Kemoterapi dilakukan menggunakan obat-obat khusus, tujuannya untuk membunuh sel kanker. Caranya dengan menghentikan dan menghambat sel-sel yang tumbuh dan membelah diri, dengan kecepatan dan pertumbuhan tidak normal.
Setidaknya, ada 3 hal yang ingin dicapai lewat kemoterapi:
1. Menyembuhkan kanker
Tujuan utama pemberian kemoterapi adalah menghancurkan dan menghilangkan sel-sel kanker dari tubuh pasien.
2. Mengendalikan penyebaran kanker
Kemoterapi dapat mengendalikan sel kanker agar tidak berkembang dan menyebar ke organ lain dan menjadi semakin ganas.
3. Meringankan gejala kanker
Kemoterapi dapat meringankan gejala kanker, sehingga kualitas hidup pasien meningkat.
Mengenai berapa kali pasien harus menjalani kemoterapi, berbeda-beda untuk setiap orang. Tergantung pada jenis kanker, lokasinya dan sudah stadium berapar.
Beberapa jenis kemoterapi:
- Topikal. Obat diberikan kepada pasien berupa sejenisi krim, yang dioleskan ke kulit.
- Oral. Obat kemoterapi yang diberikan dengan cara diminum. Obat bisa berupa tablet, kapsul atau sirup.
- Injeksi. Diberikan dengan cara disuntikkan kpada pasien di lengan, perut, atau paha.
- Intraperitoneal (IP). Obat kemoterapi diberikan melalui prosedur operasi atau dengan selang khusus yang ditujukan ke rongga perut.
- Intraarteri (IA). Obat kemoterapi dimasukkan ke dalam tubuh pasien, melalui pembuluh darah arteri.
- Intravena (IV). Obat kemoterapi diberikan melalui pembuluh darah vena.
Efek samping kemoterapi
Efek samping yang dirasakan pasien berbeda-beda. Efek samping muncul karena terapi tidak dapat ditargetkan langsung ke area kanker. Akibatnya, obat juga dapat mengenai sel-sdel yang sehat. Efek samping yang umum terjadi adalah kerontokan rambut pasien. Efek samping lain bias berupa:
- Kelelahan.
- Gangguan pencernaan (mual, muntah, nafsu makan turun).
- Gangguan pendengaran.
- Gangguan kesuburan.
- Daya tahan tubuh menurun.
Selain berbeda untuk masing-masing pasien, efek samping yang dialami pasien bisa ringan atau berat. Dokter akan memberi penanganan, untuk mengurangi efek samping. Yang jelas, pasien yang menjalani kemoterapi harus ekstra sabar dan memiliki semangat tinggi untuk sembuh.
Dukungan keluarga, kerabat dekat dan sahabat akan sangat membantu. Dukungan yang diberikan dapat mengurangi stres yang dialami pasien, selama menjalankan kemoterapi. (sur)