“Kantor saya nggak ada AC,” Bambang Pamungkas alias BePe tertawa. Sebagai pesepak bola, “kantornya” adalah lapangan bola yang langsung terkena sinar matahari. “Kalau di Spanyol stadionnya Santiago Bernabeu, kalau di sini benar-benar berdebu, haha.”
Sehari-hari, BePe latihan dua kali, pagi dan sore hari. Usai latihan, wajah berkeringat dan penuh debu sehingga tampak kusam. Namun seperti laki-laki umumnya, ia ogah memakai produk perawatan wajah. Berlatih di bawah terik matahari, ia tidak menggunakan sunblock, “Saya tidak sefeminin itu.”
Namun ia sadar, pesepak bola bukan sekadar atlet. Ia harus menampilkan citra diri yang baik. “Itu wajib. Pernah ada momen harus tampil di TV usai bertanding. Itu butuh penampilan yang fresh.” Pembersih wajah yang bisa mengangkat semua keringat dan debu membuatnya pede alias percaya diri. Ya, satu-satunya peraatan kulit yang dilakukan yakni cuci muka sehabis latihan/bertanding.
Soal nutrisi, “Makanan sehat sudah jadi kebiasaan. Nutrisi merupakan bagian penting bagi atlet.” Kelahiran 10 Juni 1980 ini mengungkapkan, atlet makannya banyak dan lemak merupakan nutrisi penting. Tapi, “Kalori yang dibuang juga banyak, jadi badan gak melar.”
Ia tidak terlalu saklek menjalankan aturan makan dan menghindari pantangan. Apalagi, “Saya hobi kulineran di mana pun. Makan apa saja, selama itu tidak membuat over weight atau sakit, tidak apa-apa.” Hanya H-1 sebelum pertandingan, ia betul-betul menjaga makannya.
Ada kalanya harus latihan sampai malam. Namun, ini tidak mengganggu pola tidurnya. “Saya sudah menjalani kehidupan seperti ini sekitar 20 tahun. Jadi ketika selesai latihan malam, otomatis switch sendiri, jam 10 sudah tidur,” tutur ayah tiga anak ini.
Apa rahasianya menjaga stamina? “Menjaga pola makan, pola istirahat dan pola pikir.” (nid)