Dr Grace Judio-Kahl : Anak Kecil Tidak Suka Sayur Mungkin Hanya Kaget Dengan Rasanya | OTC Digest

Dr Grace Judio-Kahl : Anak Kecil Tidak Suka Sayur Mungkin Hanya Kaget Dengan Rasanya

Sosoknya kecil langsing, dan bicaranya ceriwis, dia adalah dr. Grace Judio -Kahl, MSc, MH, CHt, seorang dokter pemerhati gaya hidup, dan weight control specialist. Ia mengakui walau dengan berbekal ilmu yang ia miliki, untuk urusan membuat anak mau makan sayur tetap gampang-gampang susah.

Memberi contoh dan jangan menyerah adalah kuncinya. Sejak masih bayi Olaf Friedrich Kahl (anaknya; tahun ini 8 tahun) sudah dikenalkan dengan buah dan sayur, diblender tentunya. “Buah dan sayur harus sama banyaknya. Tidak boleh buah lebih banyak dari sayur, nanti anak akan terbiasa pada satu rasa, yakni manis,” papar konsultan sekaligus pendiri Klinik LightHOUSE di bilangan Jakarta Selatan ini.

Ia menambahkan, saat anak menolak sayur bukan berarti dia tidak suka. “Mungkin hanya kaget dengan rasanya.” Sejak dini ia sudah mengenalkan manfaat sayur, dan beragam zat gizi pada umumnya. Tentunya dengan bahasa anak-anak.

“Olef suka dengan ninja, makanya saya bilang kamu harus makan nasi atau mie, itu sumber karbohidrat. Karbohidrat itu yang bisa membuat si ninja lari atau nendang. Terus kalau ninjanya tidak bawa pedang gimana? Sayur itu ibarat pedangnya,” ujar dr. Grace. “Cara ini bisa diterapkan pada anak umur 1-3 tahun.”

Anak-anak juga harus menyaksikan anggota keluarga lainnya makan sayur. Dan jangan gunakan paksaan untuk membuat anak mau makan. Aktivitas makan justu menjadi traumatik. “Apalagi anak umur 1-3 tahun, dia kalau menolak sesuatu bukan karena nggak mau / nggak suka, tapi dia lagi mempraktekkan mengontrol kanan kiri, belajar membantah saja,” papar dokter yang juga penulis buku Solusi Tanpa Stres untuk Anak Gemuk.

Kemudian ia menyarankan pada ibu-ibu dengan anak berusia 6-7 tahun yang masih susah sayur/buah memeraktekkan one bite rule. Yakni mencoba satu gigitan, jika rasanya memang sangat tidak enak, tidak tertahankan boleh dimuntahkan.

“Tapi jika rasanya biasa-biasa saja kamu telan, satu atau dua gigitan saja,” tambahnya. Dengan cara tersebut anak akan belajar menerima rasa buah/sayur. (jie)

Baca juga : Atasi Obesitas Dengan Terapi Perilaku