Dulu, Dr. dr. Agung Dwi Wahyu Widodo, MSi bercita-cita jadi wartawan. Setelah lulus profesi dokter tahun 2001, ia sempat melamar jadi wartawan di salah satu surat kabar bergengsi. “Langsung ditolak mentah-mentah,” ia terkekeh. Bukan karena ia tidak layak, tapi karena perusahaan tidak sanggup membayar gaji wartawan dengan predikat dokter.
“Akhirnya saya balik lagi jadi dokter,” ujar Kepala Program Studi Magister Imunologi di Universitas Airlangga ini, saat ditemui di Yogyakarta.
Karir sebagai dokter membawanya ke dunia yang lebih luas. Ia takjub, buah zaitun yang disebutkan dalam Al-Qur’an terbukti memiliki efek luar biasa bagi kesehatan. Ada sebuah buku teks ilmiah yang mengupas fungsi zaitun, A-Z. Berbagai penelitian tentang buah zaitun dilakukan di banyak negara, “Mereka berlomba-lomba menguak apa rahasia di balik ayat wat-tini waz-zaituni.”
Baca juga: +Dalethyne: dari Zaitun untuk Mencegah Luka Terinfeksi
Salah satu manfaat zaitun yakni terhadap kulit. “Bila kita oleskan minyak zaitun pada kulit yang utuh, kulit jadi mulus.” Sedangkan ulit yang kusam dan gelap menjadi lebih cerah. “Tapi saya nggak mau. Nanti istri saya pangling, kok saya tambah ganteng, hahaha.”
Dr. dr. Agung terlibat dalam penelitian tentang +dalethyne, zat aktif yang diproses dari zaitun menggunakan teknologi khusus. Ia membuktikan, +dalethyne sanggup melawan berbagai infeksi bakteri dan jamur pada luka. Bahkan kuman yang paling jahat pun tidak berkutik. Pengobatan luka gampang-gampang susah. Apalagi bila sampai terinfeksi kuman yang tidak mempan dengan berbagai jenis antibiotik.
“Bakteri itu kecil, tapi tidak bodoh.” (nid)