“Dulu aku olahraga kalau ada waktu. Sekarang, aku bikin waktu buat olahraga,” ungkap Cut Memey. Sejak kecil, aktris dan penyanyi kelahiran 7 Desember 1980 ini terbiasa berolahraga, karena melihat keseharian ibunya yang atlet voli. Namun begitu terjun ke dunia keartisan, semuanya berubah. “Tidur kurang, dan waktu habis di lokasi syuting,” ujarnya.
Saat itu Memey tidak ambil pusing karena pikirnya, “Ah, aku gak bakal gendut.” Sempat pula ia terjebak dalam cara-cara pelangsingan tubuh yang tidak sehat. Berbagai pil diet dengan janji langsing tanpa harus berusaha, hingga suntik pembakar lemak, dan sebagainya, pernah dicicipinya. “Memang dalam waktu singkat, beratku turun 10 kg. Tapi begitu stop, benar-benar gede, sudah kayak balon. Apalagi setelah melahirkan,” tutur pelantun Gatot Kaca.
Ia mulai berolahraga, tapi hanya saat ada waktu. Hingga suatu kali, seorang teman mengajaknya ikut SBZ (Strong by Zumba, yang kini berganti nama menjadi Strong Nation). Tanpa tahu apa itu SBZ, Memey mengiyakan saja. “Begitu masuk studio, aku kaget. Rasanya seperti mau mati,” ia tertawa. Olahraga intensitas tinggi yang menggabungkan latihan kardio, pembentukan otot, hingga pliometrik, lengkap dengan musik yang “memaksa” orang untuk bergerak, membuat Memey kewalahan. “Itu perasaan saat melakukannya. Tapi begitu selesai, aku betul-betul merasa fresh. Dari situlah aku jatuh cinta,” ucap Cut Memey.
Tepat di hari ulang tahunnya pada 2018, ia menghadiahi diri sendiri dengan mengikuti pelatihan untuk jadi instruktur Zumba. Training selama 8 jam, “Kaki dan lenganku baal semua, karena gak biasa. Yang tadinya gak bisa push up, jadi bisa.” Tersertifikasi sebagai instruktur memunculkan rasa tanggung jawab di diri Memey. “Aku harus memberi contoh yang baik untuk murid-murid nanti. Aku melatih diri sendiri, dan akhirnya mengadopsi gaya hidup sehat,” imbuh Memey, yang telah mengambil beberapa sertifikasi Zumba serta Strong Nation, dan kini menjadi instruktur Strong Nation.
Sejak fokus berolahraga dan menjalani, mood-nya jauh membaik. “Aku gak gampang cranky, lebih happy, lebih positif dalam melakukan segala hal, dan leih mudah mentoleransi sesuatu,” ujar Cut Memey. Rutin berolahraga juga membuatnya lebih bernergi. Sejak 2019, Memey mengikuti suaminya hijrah ke kampung halamannya di Kanada. Di negara di ujung utara benua Amerika ini, tentu tidak ada asisten rumah tangga yang membantunya. “Semua kerjaan rumah aku lakukan dengan begitu mudahnya. Kalau kita memulai hari dengan olahraga, kita punya lebih banyak energi,” tandasnya.
Namanya manusia, wajar bila kadang merasa malas. Di saat seperti ini, Memey langsung melihat daftar alasan mengapa ia bertekad menjalani pola hidup yang bugar. “Aku ingin menua dengan sehat, hingga saat nanti punya cucu, aku masih bisa lari-lari bersama mereka,” tegas Cut Memey. Ini juga alasan ia mengambil sertifikat Zumba Gold, yang diperuntukkan bagi usia 50 tahun ke atas. “Aku ingin olahraga sampai tua. Sampai sekalipun aku di kursi roda, aku masih tetap ingin bergerak,” lanjutnya.
Banyak yang berolahraga karena ingin langsing. Ini tidak salah. Berolaraga memang cara yang baik dan sehat untuk menurunkan dan memelihara berat badan. Namun bagi Cut Memey, itu bukanlah tujuan utama, “Tujuan olahraga adalah karena kita sayang diri sendiri, dan ingin sehat. Kalau akhirnya body goals tercapai, itu bonus.”
Ia mengingatkan, mulailah secara bertahap bila sebelumnya tidak terbiasa berolahraga. Setelah itu, lakukan secara rutin dan kontinyu. “Olahraga 30 menit dari 24 jam waktu kita sehari itu sedikit sekali. Jangan bilang tidak sempat. Coba pikir, kita bisa kan nonton Netflix, scrolling HP, atau ngopi bersama teman hingga berjam-jam. Untuk teman-teman yang sibuk, bisa sempatkan 30 menit di jam makan siang. Gaka da alasan untuk gak olahraga,” pungkasnya. (nid)
____________________________________________
Foto: Instagram Cut Memey (@cutmemey)