Aktor yang juga mantan atlet judo nasional Joe Taslim dikenal sebagai family man. Ternyata, ia juga ayah yang mudah panik saat anak-anaknya sakit. “Saya tuh gak suka melihat orang yang saya sayangi sakit. Mungkin karena saya cancer ya haha ,” ungkap Joe saat dijumpai di peluncuran kemasan baru Stickpack Stimuno Jeruk di Titan Center, Bintaro, beberapa waktu lalu. Karena sayang dan khawatir, ia gemas sendiri kenapa anak bisa sampai sakit.
Pernah ia tidak tidur semalaman lantaran salah seorang anaknya demam tinggi hingga hampir 40 derajat. “Demam itu yang paling bikin panik. Saya nggak bisa tidur kalau anak demam, tiap lima menit saya cek. Khawatir panasnya sampai 40,” ujar aktor yang dikenal lewat film The Raid.
(Baca juga: Begini Cara Joe Taslim Menjaga Daya Tahan Tubuhnya dan Keluarga)
Berbeda dengan Joe, istrinya, Julie justru lebih santai menghadapi anak sakit. Pernah kejadian, anak sakit saat Joe sedang di luar negeri. “Tapi aku lebih easy going, gak gampang panik. Yang panikan itu Joe,” ia tersenyum. Bukan berarti ia cuek. Di sela kesibukannya mengurus bisnis, Julie tetap menjemput sendiri anak-anaknya dari sekolah, “Kantorku dekat dari rumah.”
Bagaimana perasaan Joe ketika anak sakit saat ia sedang di luar negeri? “Saya nggak bisa kerja, kepikiran,” ujar kelahiran 23 Juni 1981. Apalagi, ia bisa berbulan-bulan kalau sedang syuting di luar negeri. Misalnya sekarang, ia sedang di Afrika Selatan untuk syuting serial TV HBO Amerika Warrior musim kedua. Untuk itu ia selalu mengingatkan Julie dan ketiga anaknya, jangan tunggu sampai sakit baru banyak minum, minum vitamin atau imunomodulator. “Kondisi tubuh harus dijaga terus agar selalu fit,” tegasnya.
(Baca juga: Joe Taslim: Waktu Berkualitas dengan Keluarga Tak Harus Keluar Negeri)
Menjadi Brand Ambassador produk imunomodulator Stimuno, Joe sekeluarga merasakan betul manfaatnya. “Mungkin orang berpikir kalau imunomodulator itu cuma untuk menjaga daya tahan tubuh. Tapi sebenarnya juga mempercepat penyembuhan saat sakit,” ujar Julie.
Yang pasti, Joe dan Julie sepakat bahwa aktivitas akademis di sekolah harus diimabngi dengan dengan kegiatan lain. “Harus seimbang. Mereka sukanya musik, baguslah. Kalau kayak saya (judo) nanti babak belur,” ia tertawa. (nid)