1000 hari pertama kehidupan (0-2 tahun) disebut juga periode emas tumbuh kembang anak. Pasalnya, bayi berkembang sangat pesat dalam periode ini. Sebaliknya keterlambatan tumbuh kembang dalam 2 tahun pertama akan sulit dikejar.
Sayangnya hingga hari ini masalah gizi buruk masih ada di Indonesia. Profil Anak Indonesia 2019 mengungkapkan bahwa balita yang statusnya gizi buruk dan kurang gizi masing-masing sebesar 3,9 dan 13,8 %.
Selain itu, sekitar 30,8 % anak balita mengalami stunting. Mereka terdiri dari balita yang sangat pendek dan balita pendek, masing-masing sebesar 11,5 dan 19,3 %.
Nutrisi yang tepat akan memastikan tumbuh kembang anak optimal. Selepas masa ASI ekslusif (>6 bulan), bayi membutuhkan makanan pendamping (MPASI) untuk menunjang kebutuhan gizinya, ini termasuk pemberian camilan yang sesuai.
MPASI yang tepat juga bermanfaat untuk stimulasi motorik dan sensorik termasuk kemampuan oromotor (kemampuan dasar yang berhubungan dengan gerakan mulut termasuk lidah, gigi, bibir, dan rahang) anak.
“Penting untuk memastikan asupan nutrisi terbaik terutama pada fase MPASI termasuk camilannya. Anak-anak harus mendapatkan nutrisi penting seperti nutrisi makro (protein, karbohidrat, lemak) yang berasal dari beras, biji-bijian, susu, dan daging.
“Selain itu, dibutuhkan juga nutrisi mikro seperti zat besi, kalsium, dan vitamin D yang bisa didapatkan dari telur, sayuran atau buah. Berikan juga kasih sayang dan stimulasi pada Si Kecil,” ungkap dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals.
Sejak berusia enam bulan, bayi sudah perlu diperkenalkan pada dua hingga tiga camilan bergizi (selain tiga kali makan seimbang) setiap harinya. Tekstur dan rasa harus diberikan sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya.
Waktu mengudap camilan (snacking) menjadi kesempatan tambahan untuk memperkenalkan makanan yang lebih bervariasi dan sehat pada mereka. Camilan juga bisa menambah jumlah vitamin dan nutrisi dalam makanannya, serta menjaga energinya agar dia bisa bermain, bereksplorasi dan belajar.
Pilihan sesuai tahapan usia
Pada usia 6 bulan, camilan sehat yang direkomendasikan berupa biskuit bayi (gampang larut di air atau susu). Biasanya sudah diperkaya dengan kalsium dan berbagai vitamin mineral penting lainnya.
Alternatif camilan lain adalah puree buah. Ini bisa menjadi salah satu cara mengenalkan beragam rasa buah pada bayi.
Memasuki usia 8 bulan, si kecil sudah mulai bisa menggenggam dan memindahkan sesuatu di kedua tangannya. Di periode ini orangtua bisa memperkenalkan camilan yang bisa melatih perkembangan motoriknya.
Misalnya berlatih menggenggam dengan camilan finger food seperti buah potong, atau snack khusus anak/bayi.
Pemberian camilan finger food direkomendasikan untuk mendukung koordinasi antara mata dan tangan, mengembangkan kemampuan menjepit dan mencengkeram, serta keterampilan mengunyah.
Manfaat lain mengemil
Secara umum ada beberapa manfaat ngemil untuk bayi/anak :
- Proses pemberian makan bisa mengembangkan rasa percaya anak pada orangtua /pengasuh.
- Mendukung komunikasi antara orangtua dan anak. Namun, hanya bisa terjadi jika orangtua memperhatikan proses makan anak.
- Melatih motorik halus. Jika si kecil sudah dapat duduk di kursi makan, letakkan makanan di depannya dan biarkan anak bereksplorasi dengan makanannya. Mengambil makanan akan melatih motorik halus anak. Kemudian koordinasi antara mata dan tangan.
- Menciptakan suasana yang menyenangkan. Sebaiknya proses memberikan makan dilakukan tanpa paksaan. Biarkan si anak mengambil makanan sebanyak yang ia mau. Jangan pula paksa ia menghabiskan makanannya.
- Mencegah gangguan susah makan. Perasaan senang tiap kali mendapatkan makan akan terekam dalam memori si kecil. Sehingga ia akan menunggu-nunggu tiap kali ibu / pengasuhnya menyiapkan makanan. (jie)