Kanker masih menjadi penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia. Membutuhkan terobosan pengobatan untuk meningkatkan angka kesembuhan dan harapan hidup penderita. Imunoterapi menjadi salah satu inovasi pengobatan kanker yang punya potensi sangat luas.
Imunoterapi sebagai pengobatan kanker memanfaatkan sel T limfosit dan sel NK (natural killer) yang adalah bagian dari sel darah putih untuk membasmi kanker. Prinsip imunoterapi ini menggunakan mekanisme kekebalan sel-sel tubuh kita sendiri untuk melawan kankernya, tanpa mengganggu sel-sel sehat.
Baca: Imunoterapi Optimalkan Sel Imun untuk Basmi Kanker
Sel T limfosit atau sel pembunuh alami (NK) tersebut diambil keluar tubuh, diperkuat, kemudian dikembalikan ke dalam tubuh untuk melawan sel kanker.
Imunoterapi berbasis sel NK semakin menarik minat di bidang pengobatan kanker. Uji klinis awal telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, di samping khasiat dan keamanan produk yang memuaskan. Perkembangan terkini telah meningkatkan potensi pengobatan sel NK secara signifikan dengan memberinya kemampuan pengenalan dan sitotoksik yang lebih baik.
Penelitian Nicolas Chuvin, dkk di jurnal Cellular & Molecular Immunology membuktikan bahwa sel NK yang direkayasa memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengenali dan menghancurkan sel target (sel kanker) yang dilapisi dengan antibodi spesifik.
Dan Kaufman, peneliti utama dalam studi NK dari UC San Diego School of Medicine, mengatakan sel NK mungkin menawarkan “keuntungan signifikan” dibandingkan sel T untuk penderita kanker.
Cara kerja sel NK membunuh sel kanker
Kehebatan utama sel NK terletak pada kemampuannya untuk membunuh sel-sel yang terinfeksi oleh sel kanker atau virus tanpa perlu instruksi khusus dari antigen tertentu.
Sel NK bekerja melalui beberapa mekanisme:
- Sel NK akan mendeteksi keberadaan sel kanker atau sel abnormal di dalam tubuh, lewat perilaku, bentuk dan komponen proteinnya yang berbeda.
- Atau bila ada jejak DNA yang berbeda dari suatu sel, maka sel NK akan menganggapnya sebagai parasit atau musuh di dalam tubuh.
- Setelah mengetahui keberadaan sel abnormal, sel NK akan bekerja secara bersamaan dengan zat tubuh lainnya untuk menyerang membran sel asing dan merusak inti sel abnormal.
- Sel NK akan memberikan sinyal kepada zat lain di dalam tubuh untuk membantunya menyerang sel kanker.
Pada tubuh orang yang sehat, sel NK mampu membedakan mana sel abnormal dan normal. Itu alasannya, kenapa sel NK dianggap efektif dalam membunuh sel kanker. Killer Inhibitory Receptors (KIRs) adalah yang bertugas mengontrol dan memastikan bahwa serangan mereka terarah dengan tepat.
Daewoong transfer teknologi sel NK di Indonesia
Baru-baru ini Daewoong (perusahaan farmasi dari Korea Selatan) melakukan transfer teknologi sel NK ke Indonesia, yang merupakan teknologi sel NK pertama di Indonesia dan memenuhi standar CPOB (cara pembuatan obat yang baik). Transfer teknologi ini dilakukan di Daewoong Biologics Indonesia, salah satu perusahaan afiliasi Daewoong.
Terobosan teknologi ini mencakup transfer teknik pembuatan, analisis dan metode validasi sel NK, metode penyimpanan dan pemindahan, serta strategi komersialisasi.
Sel NK Daewoong menunjukkan rata-rata viabilitas sel sebesar 95%, yang didukung oleh ekspresi tinggi marker permukaan (tanda atau molekul yang ada di permukaan) dan gen terkait aktivitas anti-kanker.
Baik In Hyun, Kepala unit bisnis Daewoong Biologics Indonesia, menyatakan, "Integrasi terapi sel NK mutakhir merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan hasil pengobatan pasien dan mengurangi angka kematian terkait kanker."
"Kami berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi inovatif ini, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas perawatan kanker di Indonesia, tetapi juga untuk menetapkan tolok ukur baru dalam pengobatan yang dipersonalisasi di kawasan ini," pungkasnya. (jie)
Baca juga: Efikasi Baik dan Efek Samping Minimal, Imunoterapi Tak Sekadar Euforia