Good Doctor Technology, platform kesehatan digital terkemuka di Indonesia, sukses menggelar Health Tech Summit pertamanya, 21 November lalu di Jakarta. Acara ini menghadirkan perwakilan dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah, akademisi, rumah sakit, klinik, laboratorium, perusahaan asuransi, hingga perusahaan farmasi.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi wadah kolaborasi untuk menciptakan layanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan inovatif, baik dalam aspek kuratif maupun preventif. “Kami ingin menciptakan ekosistem kesehatan yang terintegrasi, di mana semua pihak dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat,” ujar Danu Wicaksana, CEO Good Doctor.
Ia melanjutkan, Health Tech Summit diharapkan bisa menjadi wadah di mana semua pemangku kepentingan kesehatan di Indonesia bisa bertemu dan berdiskusi. “Di konferensi ini hadir 5P: provider yaitu rumah sakit atau dokter; payor itu yang membayar, yaitu asuransi dan BPJS; P ketiga pasien, itu kita semua. Yang keempat itu pharmacy yaitu perusahan obat, apotek, dan toko obat; dan terakhir policy maker. Semua ini harus ikut agar tidak ada hambatan,” tutur Danu.
Kementrian Kesehatan RI mengapresiasi langkah Good Doctor menyelenggarakan Health Tech Summit. Diungkapkan oleh Setiaji, ST., M.Si. selaku Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, health tech telah berkembang sangat pesat, dan program-program Kemenkes RI pun berkaitan dengan teknologi.
Salah satunya Electronic Medical Record (EMR) atau rekam medis elektronik. “EMR akan menjadi kunci untuk mewujudkan layanan kesehatan yang lebih efisien dan terintegrasi,” ujar Setiaji. EMR adalah digitalisasi dari rekam medis seseorang, mulai dari tes dan pemeriksaan kesehatna yang pernah dijalani, diagnosis penyakit, riwayat alergi, vaksinasi, hingga pengobatan.
Menjangkau Daerah 3T
Bukan rahasia lagi, pelayanan kesehatan di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) masih sangat terbatas. Hal ini juga menjadi salah satu yang ingin diperbaiki oleh Kemenkes. Untuk menambah jumlah spesialis sehingga bisa tersedia di berbagai daerah, Kemenkes memberikan beasiswa kepada dokter umum untuk melanjutkan ke tingkat spesialis, serta menyelengarakan program pendidikan based-on hospital.
Tak hanya itu juga dihadirkan teknologi di desa-desa dan daerah 3T, dengan program berbasis satelit, sehingga kesenjangan digital bisa dijembatani. “Dengan cara ini, mereka yang tinggal di desa bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis menggunakan telemedisin seperti Good Doctor, meski di desa tersebut belum ada dokter spesialis,” papar Setiadji.
Masyarakat yang tidak memiliki ponsel pintar tak perlu khawatir. Akan disediakan virtual point of care di tempat-tempat tertentu misalnya balai desa. “Tempatnya semacam ATM, masyarakat bisa datang ke sana, lalu berkonsultasi melalui telemedisin,” lanjut Setiadji.
Pentingnya Tindakan Preventif
Selain aspek kuratif, pencegahan penyakit juga menjadi topik yang hangat dibahas. Studi terbaru dari WHO menunjukkan bahwa manajemen perawatan preventif dapat mengurangi absensi akibat penyakit hingga 30%.
Salah satu tindakan preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit infeksi yakni dengan vaksinasi. Vaksinasi tak hanya untuk anak-anak, tapi juga dewasa. “Vaksinasi dewasa adalah salah satu contoh investasi yang sangat menguntungkan dalam jangka panjang,” ujar Prof. Apt. Auliya A. Suwantika, Ph.D.
Selain vaksinasi, tindakan preventif lain misalnya skrining dan check-up rutin di Puskesmas terdekat. Mulai tahun depan (2025), pemerintah akan memberikan check-up rutin secara gratis untuk semua warga negara di setiap hari ulang tahun. Notifikasi untuk melakukan skrining atau check-up akan masuk melalui aplikasi Satu Sehat. Selain itu, notifikasi juga akan dilakukan melalui WhatsApp, aplikasi pesan yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. “Notifikasi akan dilakukan secara berulang yaitu H-7 sebelum ulang tahun, lalu H-3 sampai H-1,” terang Setiadji.
Health Tech Summit yang diselenggarakan oleh Good Doctor merupakan langkah maju dalam upaya mewujudkan sistem kesehatan yang lebih baik di Indonesia. Melalui kolaborasi dan inovasi, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi seluruh masyarakat. (nid)